Hot flashes adalah kondisi kesehatan yang paling sering disebabkan oleh fluktuasi hormon akibat menopause. Terapi hormon estrogen secara tradisional diresepkan untuk mengobati hot flashes, tetapi obat tersebut membawa risiko kanker payudara dan penyakit jantung. Sebuah penelitian menunjukkan, bagaimanapun, bahwa obat antikonvulsan gabapentin lebih cocok untuk jenis pengobatan ini. Gabapentin untuk hot flashes memang membawa risiko dan efek sampingnya sendiri, meskipun biasanya lebih aman daripada estrogen dalam jangka panjang.
Onset menopause menandakan penurunan kadar estrogen dalam tubuh wanita. Perubahan hormonal ini dapat menyebabkan daerah hipotalamus otak mengalami sedikit malfungsi, membuang kemampuannya untuk mengatur suhu tubuh. Hot flash yang dihasilkan menciptakan perasaan hangat dan memerah yang dapat disertai dengan sakit kepala, pusing, dan lemas.
Estrogen farmasi adalah pengobatan yang paling umum untuk hot flashes. Terapi hormon meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh, memungkinkan kehilangan untuk melanjutkan pada tingkat yang lebih lambat. Ada kekhawatiran tentang jenis pengobatan ini karena efek samping estrogen yang berpotensi serius, dengan kanker payudara dan penyakit jantung termasuk di antara kondisi yang dapat disebabkan oleh terapi estrogen.
Sebuah studi tahun 2006 dari University of Rochester menemukan bahwa obat antikonvulsan gabapentin sama efektifnya dengan estrogen dalam pengobatan hot flashes. Wanita yang diberi estrogen dan wanita yang diberi gabapentin untuk hot flashes menunjukkan tingkat perbaikan yang sama. Temuan ini memberikan pengobatan alternatif untuk pasien yang khawatir tentang efek samping estrogen.
Gabapentin biasanya digunakan dalam pengobatan kejang, tetapi peneliti berhipotesis bahwa gabapentin untuk hot flashes bekerja melalui pengurangan kalsium dalam sel. Tindakan ini membantu mengatur suhu tubuh pada tingkat sel. Kurangnya hormon dalam gabapentin berarti bahwa obat tersebut tidak membawa risiko kondisi yang diberi estrogen, seperti bentuk-bentuk tertentu dari kanker payudara.
Efek samping umum gabapentin untuk hot flashes termasuk sakit kepala, pusing, dan kebingungan, meskipun dosis dengan makanan dapat meminimalkan atau menghilangkan gejala ini. Dianjurkan agar pasien menahan diri dari mengoperasikan kendaraan bermotor sampai dia tahu bagaimana obat itu akan mempengaruhi dirinya. Potensi efek samping yang serius termasuk ruam, pembengkakan, dan kejang, dan pasien harus menghubungi dokternya jika timbul efek samping yang serius, atau jika efek samping ringan berlanjut untuk jangka waktu yang lama. Mungkin perlu bagi dokter untuk menyesuaikan dosis atau menghentikan pengobatan dengan gabapentin untuk hot flashes.