Doxycycline untuk rosacea adalah pengobatan yang efektif, dengan mempertimbangkan fakta bahwa kondisi ini tidak dapat disembuhkan. Meskipun kondisinya tidak akan pernah sepenuhnya sembuh, doksisiklin dapat membantu menghilangkan lesi inflamasi yang terkait dengan kondisi tersebut. Masalah awal yang ditemukan dengan mengonsumsi antibiotik dalam jangka waktu lama dapat diimbangi dengan penggunaan dosis yang dikurangi saat mengobati rosacea. Dosis doksisiklin yang dianjurkan untuk rosacea adalah sekitar 40 miligram per hari. Ini mengurangi peradangan tetapi bukan merupakan dosis antibiotik, yang dapat menyebabkan masalah.
Diklasifikasikan sebagai antibiotik sintetis, doksisiklin dapat digunakan untuk berbagai infeksi dan kondisi bakteri, seperti kolera, tifus, dan jerawat. Obat ini dibuat dari tetrasiklin, dan mencegah bakteri yang hadir dengan kondisi ini memproduksi protein. Protein ini sangat penting untuk kelangsungan hidup bakteri, sehingga pengobatan secara efektif membunuh bakteri. Doxycycline tersedia dalam berbagai kekuatan kapsul dan tablet. Dosis 40 miligram per hari disebut sebagai dosis anti-inflamasi dan berguna untuk kondisi yang memerlukan pengobatan jangka panjang.
Rosacea adalah kondisi yang sering diabaikan yang ditandai dengan kumpulan benjolan merah atau jerawat seperti jerawat di wajah. Kondisi ini juga umumnya muncul dengan pembuluh darah yang terlihat di wajah dan mata berair yang teriritasi. Survei telah menemukan bahwa banyak orang tidak tahu tentang kondisi tersebut dan tidak akan dapat mengidentifikasinya. Obat tidak memiliki obat yang diketahui untuk kondisi tersebut, jadi menggunakan obat-obatan seperti doksisiklin untuk rosacea dilakukan hanya untuk mengelola gejalanya. Untuk alasan ini, ada batasan efektivitas obat apa pun untuk mengobati rosacea.
Penggunaan doksisiklin untuk rosacea umumnya hanya dilakukan pada kondisi yang lebih serius. Perawatan biasanya ditawarkan selama kondisi kambuh, dan perawatan biasa untuk kondisi tersebut melalui krim topikal berlanjut setelah wabah mereda. Dokter telah mengetahui bahwa dosis rendah doksisiklin dapat membantu mengurangi peradangan tanpa memaparkan pasien pada risiko yang terkait dengan penggunaan antibiotik jangka panjang. Doxycycline untuk rosacea tidak menghilangkan kemerahan yang terkait dengan kondisi tersebut, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa dosis rendah dapat secara efektif mengendalikan peradangan dalam jangka waktu yang lama.
Penggunaan antibiotik dalam jangka panjang dapat menyebabkan beberapa bakteri bertahan dan mengembangkan kekebalan terhadap perawatan antibiotik. Hal ini dapat menyebabkan infeksi yang sangat sulit diobati dan dapat menyebabkan komplikasi serius. Dosis rendah doksisiklin yang ditawarkan untuk pasien yang menderita rosacea bukan merupakan dosis antibiotik, jadi obat ini pada dasarnya digunakan sebagai antiinflamasi. Kemungkinan efek samping dari doksisiklin dosis rendah sekalipun termasuk muntah, diare dan sakit perut.