Seberapa Efektif Diltiazem untuk Fibrilasi Atrium?

Fibrilasi atrium adalah kondisi medis yang melibatkan aritmia, atau detak jantung yang tidak normal. Beberapa obat, termasuk diltiazem, dapat digunakan untuk mengobati kondisi ini. Mengambil diltiazem untuk fibrilasi atrium seringkali terbukti efektif bagi banyak orang, itulah sebabnya ini adalah salah satu perawatan yang lebih populer untuk kondisi ini. Dosis yang tepat dari obat ini diperlukan untuk individu dengan kondisi ini, untuk memberikan bantuan paling banyak dari gejala dengan kesempatan maksimum untuk menghindari efek samping.

Cara penggunaan diltiazem untuk fibrilasi atrium memberikan efeknya adalah melalui otot jantung. Saluran kalsium pada permukaan sel-sel ini mengontrol gerakan mereka dan, oleh karena itu, detak jantung. Diltiazem memblokir saluran-saluran ini, yang memungkinkan otot-otot jantung untuk rileks, dan mencegah kontraksi yang tidak tepat, sehingga memungkinkan jantung untuk berdetak secara normal.

Studi telah dilakukan pada individu yang memakai diltiazem untuk fibrilasi atrium untuk menentukan seberapa efektif senyawa ini. Penelitian yang dilakukan di rumah sakit London menemukan bahwa kebanyakan orang dengan kondisi medis ini mengalami penurunan detak jantung segera setelah obat diberikan. Untuk sebagian besar individu ini, perubahan ini terjadi dalam lima menit pengobatan, yang jauh lebih cepat daripada terapi lain seperti digoxin, yang mungkin memakan waktu hingga tiga jam untuk memberikan efek penuh pada beberapa orang.

Kebanyakan orang menemukan bahwa menggunakan diltiazem untuk fibrilasi atrium dapat memberikan manfaat terbesar bila diminum setiap hari. Individu biasanya mulai dengan dosis awal yang lebih kecil dari 30 miligram (mg) hingga 60 mg, diminum tiga atau empat kali sehari, dan meningkatkan dosisnya seiring waktu. Setelah beberapa minggu terapi, karena orang menjadi terbiasa dengan obat ini, mereka mungkin mengonsumsi antara 180 mg hingga 360 mg, dibagi menjadi tiga atau empat dosis. Meningkatkan dosis secara perlahan memungkinkan individu-individu ini untuk menentukan berapa banyak obat yang dibutuhkan untuk mengobati gejala mereka.

Efek samping dapat terjadi pada beberapa individu yang menggunakan diltiazem untuk fibrilasi atrium. Sakit kepala, sakit perut, dan pusing adalah beberapa efek samping yang lebih umum yang terjadi ketika orang meminum obat ini. Efek ini cenderung berkurang setelah beberapa waktu menggunakan obat ini, karena individu mengembangkan toleransi terhadap beberapa aspek obat. Kadang-kadang, bagaimanapun, beberapa individu mengalami konsekuensi yang lebih parah dari perawatan ini, seperti detak jantung yang tidak normal, atau reaksi alergi. Risiko efek serius ini dapat dikurangi di antara banyak orang ketika dosis diltiazem dikontrol dengan hati-hati.