Alasan mengapa paus bernyanyi telah membingungkan para ilmuwan dan pengamat biasa selama beberapa dekade. Banyak penjelasan telah ditawarkan untuk vokalisasi paus, tetapi meskipun banyak penelitian yang komprehensif, tidak ada penjelasan yang terbukti konklusif. Apakah panggilan kawin, teknik ekolokasi canggih, atau sarana komunikasi, nyanyian paus tetap menjadi misteri berkelanjutan dari mamalia laut raksasa, dan mengilhami perdebatan di antara para ilmuwan di seluruh dunia.
Meskipun paus bergigi menghasilkan vokalisasi, nyanyian paus umumnya digunakan untuk merujuk pada suara paus balin, terutama spesies biru dan bungkuk. Paus tidak memiliki pita suara, dan mekanisme pasti mereka untuk bernyanyi tidak diketahui. Diketahui bahwa mereka tidak perlu menghembuskan napas untuk menghasilkan suara, para peneliti terkemuka mendalilkan bahwa mereka entah bagaimana dapat mendaur ulang udara di tubuh mereka. Lagu paus terdiri dari pola erangan, peluit, dan bunyi klik yang dibagi menjadi beberapa bagian yang dapat diulang yang oleh para ilmuwan disebut “frasa”. Lagu khas akan bertahan hingga tiga puluh menit.
Perilaku kawin dan ketertarikan kawin telah lama dicurigai sebagai alasan mengapa paus bernyanyi. Hanya laki-laki yang terlibat dalam nyanyian, dan setiap laki-laki menyanyikan lagu yang sama. Namun, penelitian tidak pernah terbukti konklusif, karena hanya ada sedikit bukti yang menghubungkan pembiakan dengan nyanyian. Salah satu kesulitan dalam meneliti teori ini adalah bahwa suara nyanyian paus dapat menempuh jarak yang sangat jauh di bawah laut. Rentang ini berarti bahwa meskipun mungkin tidak ada paus betina di sekitar penyanyi, ada kemungkinan bahwa betina yang berkembang biak di tempat yang jauh dapat mendengar lagu tersebut.
Penjelasan terbaru lainnya mengapa paus bernyanyi adalah bahwa mereka menggunakan ekolokasi untuk memberikan informasi tentang lingkungan mereka. Eduardo Mercado III, seorang ilmuwan New York, telah menyarankan bahwa paus mungkin dapat menentukan lokasi dengan mendengarkan distorsi suara yang ada dalam gelombang yang datang. Mercado juga menyarankan bahwa hanya jantan yang bernyanyi karena mereka mungkin aktif mencari paus lain untuk kawin, sementara betina mungkin menunggu untuk ditemukan. Teori ini tidak didukung oleh bukti langsung, tetapi mendapat dukungan dari komunitas peneliti paus.
Salah satu fitur yang paling luar biasa dari lagu paus adalah bahwa semua paus jantan dalam satu pod akan menyanyikan lagu yang sama, tetapi lagunya berubah dari musim ke musim. Beberapa studi multiyear menunjukkan bahwa meskipun frase suara diulang, tidak ada lagu dari dua tahun yang identik. Hal ini menyebabkan teori yang menunjukkan bahwa salah satu alasan mengapa paus bernyanyi adalah untuk membedakan antara polong. Teori populer lainnya adalah bahwa paus bernyanyi sebagai cara untuk menyampaikan meme budaya atau sejarah komunitas dari tahun ke tahun. Teori-teori ini menyangkut beberapa orang, karena menunjukkan kecerdasan yang umumnya tidak dianggap mungkin pada spesies lain selain manusia.
Jawaban sederhana mengapa paus bernyanyi belum ada. Sebagian besar ilmuwan setuju bahwa kunci untuk menemukan mengapa paus bernyanyi adalah memastikan bahwa mereka memiliki populasi yang dilindungi, jadi melestarikan paus mungkin merupakan langkah pertama untuk memecahkan misteri tersebut. Kemungkinan nyanyian paus sebagai komunikasi sering diangkat sebagai faktor dalam upaya aktivis untuk secara permanen melarang perburuan paus di seluruh dunia. Sampai bukti langsung dihasilkan untuk mendukung teori tertentu, sebagian besar teori ilmiah dianggap sama mungkinnya.