Makanan dengan jumlah resveratrol tertinggi adalah buah beri dan anggur. Resveratrol sangat terkait dengan kulit luar makanan ini, dan di alam, digunakan untuk melindungi tanaman sebagai bagian dari sistem kekebalan alami mereka. Ini juga dapat ditemukan di kacang tanah dan akar knotweed Jepang. Bahkan selai kacang memiliki sejumlah besar resveratrol di dalamnya, tetapi umumnya, tanaman dengan resveratrol lebih baik dimakan dalam keadaan alami. Satu-satunya pengecualian adalah anggur merah, yang dianggap sebagai cara terbaik untuk mendapatkan resveratrol dari anggur.
Tanaman umumnya menghasilkan resveratrol di sekitar area kulit luarnya sebagai zat pelindung, dan setiap proses makanan yang menghilangkan kulit dapat menghilangkan resveratrol juga. Itu juga bisa hilang selama prosedur memasak apa pun. Fermentasi anggur merah sebenarnya mengarah pada penciptaan lebih banyak resveratrol karena kulit anggur tetap berada di anggur saat difermentasi, dan mereka terus memproduksi resveratrol untuk melindungi diri mereka sendiri.
Banyak ahli umumnya bersemangat tentang banyak manfaat potensial resveratrol, dan sebagai hasilnya, beberapa orang menyarankan agar orang mengonsumsi makanan dengan sumber resveratrol tertinggi yang dapat mereka temukan. Para ahli ini mengutip penelitian yang menunjukkan resveratrol mungkin dapat mengurangi kemungkinan serangan jantung, memperlambat proses penuaan, melawan kanker, dan bahkan membantu menurunkan berat badan.
Banyak orang yang skeptis mewaspadai penelitian ini karena umumnya hanya melibatkan hewan. Tidak ada uji klinis yang melibatkan efektivitas resveratrol pada manusia yang telah diselesaikan. Para skeptis ini menyarankan bahwa efektivitas resveratrol pada tikus mungkin tidak relevan, dan mereka berpendapat bahwa orang tidak dapat mengharapkan hasil yang sama. Mereka juga menyarankan bahwa mungkin ada bahaya yang tidak diketahui yang terlibat dalam penggunaan resveratrol.
Bahkan makanan dengan resveratrol tertinggi sebenarnya tidak mengandung sebanyak itu. Untuk alasan ini, beberapa perusahaan telah memproduksi formula dengan jumlah resveratrol tertinggi yang dapat mereka kelola. Beberapa suplemen ini memiliki lebih dari 100 kali lebih resveratrol daripada makanan alami. Beberapa kritikus berpendapat bahwa jumlah ini berpotensi tidak aman, sementara pendukung menyarankan bahwa tikus dalam tes laboratorium yang berhasil diberi jumlah zat yang sama.
Banyak tanaman yang mengandung resveratrol memiliki beberapa kemungkinan efek samping. Misalnya, knotweed Jepang mengandung asam yang berpotensi menyebabkan gejala rematik. Beberapa ahli juga khawatir bahwa resveratrol mungkin mengencerkan darah terlalu banyak dan mungkin memiliki interaksi yang buruk dengan obat lain.