Faktor-Faktor Apa yang Mempengaruhi Harga Diri pada Remaja?

Banyak remaja berjuang dengan harga diri yang rendah, terutama selama masa pubertas dan selama sekolah menengah. Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi harga diri pada remaja. Remaja sering dipengaruhi oleh hormon mereka dan perubahan yang mereka alami selama masa pubertas. Para peneliti juga percaya bahwa penampilan fisik, interaksi sosial, kinerja skolastik, dan keluarga semuanya memainkan peran penting.

Saat remaja melewati masa pubertas, sejumlah besar hormon baru dilepaskan di dalam tubuhnya. Lonjakan kadar hormon dapat menyebabkan perubahan suasana hati, depresi, dan citra tubuh yang buruk. Wajar jika remaja merasa minder dengan perubahan fisik yang dialaminya. Pubertas yang tertunda juga dapat mempengaruhi harga diri pada remaja. Remaja yang terlambat dewasa sering kali merasa minder dengan kegagalannya melewati masa puber bersamaan dengan teman sebayanya.

Penampilan fisik mempengaruhi harga diri pada remaja baik selama maupun setelah pubertas. Penelitian telah menunjukkan bahwa kebanyakan gadis remaja akan mengubah penampilan mereka jika diberi kesempatan. Penelitian juga menemukan bahwa remaja obesitas lebih cenderung memiliki harga diri yang rendah. Remaja merasakan tekanan yang sangat besar untuk mengenakan pakaian yang modis, tetap kurus dan memenuhi standar kecantikan yang digambarkan di media.

Interaksi sosial juga berperan dalam harga diri remaja di sekolah menengah. Siswa yang mengalami kesulitan membentuk hubungan dengan teman sebayanya sering menderita harga diri yang rendah. Sebagian besar siswa berharap untuk menjadi populer dan cocok dengan lingkaran sosial tertentu. Ketika seorang remaja merasa terisolasi atau tidak disukai, dia mungkin mulai mendefinisikan dirinya sebagai orang buangan sosial. Selama masa remaja, sebagian besar kepercayaan diri seseorang berasal dari penerimaan dan persetujuan dari teman sebayanya.

Penerimaan keluarga seseorang, bagaimanapun, adalah sama pentingnya dengan teman-temannya, jika tidak lebih. Remaja yang mengalami kekerasan mental dan/atau fisik umumnya menderita harga diri yang sangat rendah. Sangat penting bagi seorang remaja untuk merasa dicintai dan dihargai oleh anggota keluarga. Pujian orang tua dapat memberikan keajaiban bagi kepercayaan diri anak.

Selain berharap untuk diterima, banyak remaja juga berharap untuk berprestasi secara atletik dan skolastik. Ketika kinerja siswa tidak memenuhi harapannya sendiri atau harapan orang tuanya, siswa mungkin mulai meragukan kemampuannya. Siswa mungkin mempertanyakan apakah mereka secerdas atau berbakat seperti teman sekelas mereka, padahal pada kenyataannya harapan mereka sama sekali tidak realistis.

Unggul di sekolah dapat berdampak positif pada harga diri siswa. Harga diri yang tinggi seringkali datang dari prestasi skolastik dan atletik remaja, serta pengakuan atas prestasinya. Remaja yang merasa dihargai oleh keluarga dan teman sebayanya lebih bahagia dan lebih percaya diri. Meskipun banyak dari faktor-faktor ini terus mempengaruhi orang-orang sepanjang kehidupan dewasa mereka, mereka memiliki efek terbesar pada harga diri pada remaja.