Faktor-Faktor Apa yang Mempengaruhi Biaya Angkutan Umum?

Bagi banyak pelancong, angkutan umum adalah cara termurah untuk berkeliling. Namun, biaya transportasi umum dapat bervariasi secara signifikan antara tujuan dan bahkan di dalam kota atau kota. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya angkutan massal antara lain ketersediaan dana pajak untuk mendukungnya, tingkat pelayanan yang diberikan dan metode angkutan umum yang digunakan. Faktor lain yang mempengaruhi biaya transportasi umum adalah kemampuan sistem transportasi umum untuk menjalin hubungan dengan bisnis lain dari mana sistem tersebut dapat memperoleh pendapatan untuk mengimbangi biaya operasinya.

Angkutan umum umumnya didukung oleh kombinasi penerimaan pajak, tarif dari masyarakat yang menggunakan sistem, iklan dan terkadang izin dari konsesi. Besarnya penerimaan pajak yang diterima akan sangat mempengaruhi anggaran sistem transportasi umum suatu daerah dan berdampak besar pada jenis dan jumlah pelayanan yang tersedia. Dengan pendanaan pajak yang memadai, sistem angkutan massal suatu daerah mungkin dapat memberikan layanan yang komprehensif kepada masyarakat dengan tarif yang relatif rendah. Tanpa pendanaan pajak yang memadai, komuter mungkin diharapkan membayar tarif yang lebih tinggi untuk menggunakan transportasi dan layanan umum, dan fasilitas mungkin terbatas. Misalnya, dengan pendanaan pajak yang minimal, transportasi umum mungkin hanya beroperasi pada siang hari, dan mungkin ada sebagian besar masyarakat yang tidak terlayani oleh transportasi umum.

Beberapa sistem angkutan umum secara aktif mencari kemitraan dengan bisnis swasta. Bisnis swasta ini mungkin diizinkan untuk menyewa ruang di stasiun transportasi umum untuk menjual makanan, majalah, atau barang dan jasa lainnya. Dana yang dibayarkan oleh vendor ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap anggaran operasional sistem angkutan massal. Dalam kasus lain, perusahaan transportasi umum mungkin berpasangan dengan perusahaan periklanan yang menjual ruang iklan di dalam atau di kendaraan dan stasiun transportasi umum. Sekali lagi, hasil dari iklan ini mungkin membantu sistem transit mengurangi biaya transportasi umum bagi penggunanya.

Faktor tambahan yang mempengaruhi biaya angkutan umum termasuk jenis kendaraan yang digunakan dalam angkutan massal, biaya staf kendaraan dan biaya bahan bakar. Di beberapa daerah, misalnya, tarif kereta api mungkin lebih tinggi daripada tarif bus karena biaya pemeliharaan kereta api, rel, dan pembayaran staf yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem kereta api secara efektif dan aman. Selain itu, perbedaan biaya bahan bakar juga dapat mempengaruhi biaya angkutan umum; dalam periode ketika biaya bahan bakar tinggi, tarif penumpang mungkin harus dinaikkan untuk mencegah pemotongan layanan.