Faktor-Faktor Apa yang Berkontribusi pada Rendahnya Standar Hidup?

Standar hidup adalah ukuran yang memperhitungkan kekayaan segmen masyarakat, serta akses penduduk tersebut ke layanan dasar, fasilitas, dan pendapatan yang dapat dihabiskan. Standar hidup yang rendah berarti bahwa segmen populasi mungkin tidak memiliki banyak kekayaan atau akses ke layanan dan fasilitas dasar. Faktor-faktor yang dapat berkontribusi pada standar hidup yang rendah termasuk kurangnya industri yang memadai di daerah tertentu, kurangnya pekerjaan, layanan perawatan kesehatan yang tidak memadai, kurangnya transportasi umum, kurangnya makanan atau air, penindasan pemerintah, dan banyak faktor lainnya.

Harapan hidup dari segmen masyarakat tertentu juga dapat berkontribusi pada standar hidup yang rendah. Orang yang kurang memiliki akses ke makanan berkualitas dan rumah, kota, dan negara yang bersih umumnya meninggal lebih awal daripada orang di daerah yang lebih maju yang menawarkan makanan dan kebersihan yang baik. Orang-orang di daerah yang lebih miskin ini juga cenderung kurang puas dengan kehidupan mereka, yang dapat berkontribusi pada peningkatan morbiditas. Tingkat kejahatan dapat mulai meningkat, semakin memperburuk standar hidup yang rendah di suatu daerah dan berpotensi menyebabkan peningkatan angka kematian. Kurangnya pelayanan publik seperti polisi dan petugas pemadam kebakaran juga dapat melanggengkan tingkat kejahatan yang tinggi.

Kemiskinan dan tingkat kejahatan yang tinggi tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk korupsi pemerintah, kurangnya dana untuk layanan publik dasar, terjadinya bencana alam seperti kekeringan, banjir, dan angin topan, atau isolasi dari masyarakat lain. Pemerintah yang korup ada di seluruh dunia, dan masyarakat umum di negara itu bisa sangat menderita. Distribusi kekayaan di suatu negara dapat dimiringkan sehingga sangat sedikit orang yang memiliki uang paling banyak, sementara mayoritas orang harus memenuhi kebutuhan dengan sangat sedikit. Hal ini dapat menimbulkan keresahan di masyarakat, kemarahan terhadap pemerintah, dan pergolakan yang berujung pada semakin banyaknya perselisihan di suatu daerah.

Perang mungkin merupakan faktor penyumbang terbesar terhadap standar hidup yang rendah. Daerah yang dilanda perang cenderung sangat menderita baik selama dan setelah perang terjadi, dan dibutuhkan waktu puluhan tahun bagi masyarakat untuk membangun kembali setelah pertempuran terjadi. Tingkat kematian cenderung meningkat secara signifikan selama dan setelah perang, dan akses ke layanan dasar seperti perawatan kesehatan kemungkinan akan terbatas untuk jangka waktu yang lama. Kehancuran bangunan, jalan, dan properti lainnya kemungkinan besar terjadi, dan keluarga dapat mengungsi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.