Kapasitas kandung kemih dapat ditentukan berdasarkan usia, jenis kelamin dan tingkat kesehatan secara umum. Orang yang mengalami inkontinensia dapat mengalami kebocoran cairan sebelum kandung kemih terisi penuh sebagai akibat dari kontrol sfingter yang buruk atau masalah lainnya. Jika pasien mengalami penurunan kapasitas kandung kemih, ahli urologi dapat mengevaluasi pasien untuk mempelajari lebih lanjut tentang situasi dan menentukan apakah ada tindakan pengobatan yang tersedia. Terkadang reduksi bersifat permanen dan tidak dapat dibalik. Dalam kasus lain, pengobatan mungkin memungkinkan kandung kemih kembali ke kapasitas normalnya.
Anak-anak yang sangat kecil cenderung memiliki kapasitas kandung kemih yang rendah karena tubuh mereka masih tumbuh, dan meskipun kandung kemih dapat mengembang dan berkontraksi sesuai kebutuhan, kandung kemih orang dewasa berukuran penuh tidak akan muat di tubuh anak-anak. Di ujung lain spektrum, orang dewasa yang lebih tua juga cenderung memiliki kapasitas yang lebih rendah karena kandung kemih mereka kurang elastis. Pria yang lebih tua juga lebih mungkin mengalami pembesaran prostat, yang dapat mengurangi jumlah ruang yang tersedia untuk kandung kemih untuk berkembang.
Wanita cenderung memiliki kandung kemih yang lebih kecil daripada pria karena daerah panggul mereka dipenuhi dengan alat kelamin bagian dalam, sehingga ada lebih sedikit ruang. Selama kehamilan, ruang yang tersedia semakin berkurang saat janin yang sedang berkembang membengkak di panggul dan mendorong kandung kemih keluar. Wanita hamil sering merasa ingin buang air kecil karena saat kandung kemih mencapai kapasitasnya, sinyal saraf mengingatkan tubuh akan kebutuhan untuk mengosongkan kandung kemih sebelum sfingter urin gagal.
Penyakit yang mendasari juga dapat mempengaruhi kapasitas kandung kemih. Beberapa kondisi dapat mengurangi elastisitas kandung kemih dan membuatnya lebih sulit untuk mengembang. Sistitis interstisial adalah penyebab umum. Penyakit ini menyebabkan peradangan kronis pada kandung kemih, yang dapat menyebabkan jaringan parut dan kapasitas yang berkurang. Selain itu, pasien yang memiliki kondisi yang disebut kandung kemih neurogenik mungkin mengalami penurunan kapasitas kandung kemih karena tekanan meningkat terlalu cepat di kandung kemih dan memaksa sfingter urin untuk membuka.
Seorang ahli urologi dapat memesan serangkaian tes pada kandung kemih pasien jika dicurigai ada masalah. Ini dapat mencakup tes untuk menentukan kapasitas dan kontrol, menggunakan bahan kontras yang dimasukkan ke kandung kemih melalui kateter. Dimungkinkan untuk memperluas kapasitas kandung kemih pasien dengan pengobatan. Dalam kasus lain, pasien mungkin perlu berhati-hati untuk mencegah inkontinensia. Ini bisa termasuk menggunakan kateter untuk mengalirkan kandung kemih dalam kasus ekstrim atau ketika pasien tidak dapat buang air kecil secara mandiri.