Harga komoditas dipengaruhi oleh hukum ekonomi penawaran dan permintaan. Sebaliknya, penawaran dan permintaan dipengaruhi oleh harga komoditas. Harga tinggi akan memicu pasokan yang lebih besar, dan pasokan yang lebih besar akan cenderung menurunkan harga. Harga yang lebih rendah akan membawa permintaan yang lebih besar, yang akan cenderung menaikkan harga. Harga komoditas juga dapat dipengaruhi oleh hal-hal seperti peristiwa politik, kondisi cuaca, bencana alam bahkan persepsi masyarakat.
Kekuatan penawaran dan permintaan menciptakan keseimbangan. Penemuan harga adalah proses berkelanjutan untuk menentukan harga suatu aset. Pembeli dan penjual memasukkan tawaran dan penawaran masing-masing. Prosedur ini diterapkan di bursa komoditas. Pertukaran memberlakukan aturan dan peraturan untuk perdagangan komoditas.
Proses negosiasi ini menentukan harga komoditas tertentu. Open outcry adalah istilah yang digunakan untuk memperdagangkan komoditas di lubang lelang bursa berjangka. Jenis perdagangan ini telah ditingkatkan dengan metode perdagangan elektronik. Perdagangan komoditas secara elektronik dilakukan pada platform perdagangan yang disediakan oleh pialang berjangka. Tawaran dan penawaran terus berubah sepanjang jam pasar.
Responsivitas harga komoditas terhadap kekuatan penawaran dan permintaan dikenal sebagai elastisitas. Komoditas elastis pada umumnya adalah komoditas yang memiliki barang substitusi. Permintaan suatu barang bersifat inelastis ketika harga belum tentu mempengaruhi permintaan. Kopi dapat dianggap sebagai komoditas yang elastis. Jika harga terlalu tinggi, misalnya, orang mungkin memilih untuk minum teh.
Minyak mungkin dianggap sebagai komoditas yang tidak elastis. Ini adalah sumber utama bahan bakar untuk mobil dan truk. Permintaan minyak tidak banyak berubah dibandingkan dengan harga minyak. Tentu saja ada batas seberapa tinggi harga yang mau atau mampu dibayar konsumen. Di beberapa titik, sumber bahan bakar alternatif mungkin disediakan.
Harga komoditas juga dapat dipengaruhi oleh peristiwa politik, seperti kerusuhan sipil atau perang. Harga minyak dapat meningkat oleh faktor-faktor ini. Harga minyak yang lebih tinggi menyebabkan harga bahan bakar yang lebih tinggi, yang dapat menyebabkan biaya transportasi yang lebih tinggi untuk hampir semua komoditas. Harga dapat dipengaruhi oleh peristiwa aktual atau peristiwa yang dirasakan.
Harga komoditas pertanian dapat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Kekeringan dapat mempengaruhi harga jagung, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi harga ternak yang digunakan untuk pakan jagung. Harga suatu komoditas tertentu dapat mempengaruhi harga komoditas lain. Rendahnya produksi jagung dapat meningkatkan harga jagung yang pada akhirnya menyebabkan harga pakan meningkat. Hasil akhirnya mungkin harga yang lebih tinggi di toko kelontong.
Indeks harga komoditas dibuat untuk melacak kinerja komoditas di sektor-sektor tertentu. Kategori yang dikelompokkan secara luas meliputi pertanian, energi, dan logam. Sumber daya online tersedia untuk melacak dan memetakan berbagai indeks komoditas.
Banyak negara mengekspor komoditas yang merupakan sumber daya alam atau diproduksi di wilayah mereka. Biaya pengiriman, penanganan dan penyimpanan dapat mempengaruhi harga komoditas ini. Biaya produksi seperti tenaga kerja dan peralatan akan mempengaruhi harga. Bahkan regulasi pemerintah akan mempengaruhi beberapa harga komoditas. Kompleksitas penawaran dan permintaan serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga komoditas membuat sulit untuk memprediksi harga komoditas di masa depan.