Tingkat hormon paratiroid dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mendasarinya. Kondisi kesehatan seperti kerusakan paratiroid, gangguan autoimun dan magnesium darah rendah kemungkinan besar akan menyebabkan kadar paratiroid rendah. Ketika kadar paratiroid meningkat atau tinggi, kekurangan vitamin, pembesaran kelenjar paratiroid atau tumor mungkin menjadi penyebabnya.
Kadar hormon paratiroid yang rendah merupakan indikasi dari suatu kondisi yang disebut hipoparatiroidisme. Kondisi tersebut pada akhirnya akan menyebabkan hipokalsemia, atau kadar kalsium yang rendah. Peningkatan kadar fosfor, atau hiperfosfatemia, juga dikaitkan dengan hipoparatiroidisme. Ketidakseimbangan yang berkepanjangan dari kadar kalsium dan fosfor dalam darah dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
Hipoparatiroidisme dapat didapat atau diturunkan. Kerusakan atau pengangkatan kelenjar paratiroid menyebabkan hipoparatiroidisme didapat. Biasanya hipoparatiroidisme didapat adalah hasil operasi untuk kanker tiroid, tenggorokan atau leher. Terapi radiasi dari pengobatan kanker juga dapat merusak kelenjar paratiroid. Hipoparatiroidisme herediter, di sisi lain, adalah akibat dari kelenjar paratiroid yang cacat atau hilang saat lahir.
Hipoparatiroidisme autoimun primer dan gangguan autoimun sekunder seperti lupus adalah faktor lain dalam kadar hormon paratiroid yang rendah. Pada gangguan autoimun primer dan sekunder, sistem kekebalan memandang jaringan paratiroid sebagai benda asing; akibatnya, sistem kekebalan tubuh akan melepaskan antibodi untuk menghancurkan jaringan paratiroid. Setelah kerusakan selesai, kelenjar akan berhenti memproduksi hormon paratiroid.
Magnesium adalah elemen penting untuk fungsi yang tepat dari kelenjar paratiroid. Kadar magnesium yang rendah dapat merusak paratiroid, mengakibatkan hipoparatiroidisme. Biasanya, mengoreksi kadar magnesium yang rendah akan menormalkan kadar hormon paratiroid.
Suatu kondisi yang disebut hiperparatiroidisme ditandai dengan kadar hormon paratiroid yang tinggi. Hiperparatiroidisme diklasifikasikan sebagai primer atau sekunder, tergantung pada penyebabnya. Hiperparatiroidisme primer dapat disebabkan oleh pembesaran dua atau lebih kelenjar paratiroid, pertumbuhan jinak yang disebut adenoma, atau tumor kanker.
Ketika kondisi lain menurunkan kadar kalsium, hiperparatiroidisme sekunder terjadi. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan hiperparatiroidisme sekunder adalah kekurangan kalsium dan vitamin D yang parah. Tanpa kadar vitamin D yang tepat, kalsium tidak dapat diserap dengan baik, mengakibatkan kekurangan kalsium. Tidak mendapatkan cukup sinar matahari atau tidak cukup makan makanan yang diperkaya vitamin D hanyalah dua dari banyak faktor yang bertanggung jawab atas kekurangan vitamin D.
Terkadang penyebab rendahnya kalsium dan vitamin D adalah gagal ginjal. Ginjal bertugas mengubah vitamin D menjadi bentuk yang dapat digunakan tubuh. Penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan vitamin D yang dapat digunakan dan akibatnya kalsium turun secara bersamaan.