Faktor Apa yang Mempengaruhi Prognosis Leukemia Limfositik Kronis?

Tidak ada obat untuk leukemia limfositik kronis (CLL), salah satu leukemia yang paling sering didiagnosis di Belahan Barat. Penyakit ini dapat berkembang sangat lambat, membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum memerlukan pengobatan, atau dapat menjadi agresif dan memerlukan intervensi segera. Beberapa faktor mempengaruhi prognosis leukemia limfositik kronis, termasuk tanda klinis, penanda serum, dan status kesehatan umum pasien.

CLL adalah kanker di mana darah menghasilkan terlalu banyak sel darah limfosit. Penyebab CLL tidak diketahui, meskipun para ilmuwan telah menentukan kecenderungan untuk mengembangkan CLL bukanlah sifat yang diturunkan. Perubahan struktur DNA pada CLL terjadi setelah pasien lahir, bukan sebelum lahir. Hal ini membuat para peneliti percaya CLL dapat menyebabkan perubahan DNA terjadi.

Tanda klinis dikompilasi dan menyajikan peringkat stadium dari stadium 0 hingga stadium V. Prognosis leukemia limfositik kronis rata-rata untuk stadium 0 adalah 150 bulan, sedangkan prognosis untuk stadium V adalah 19 bulan. Dalam rentang semua tahap, kesehatan umum dan respons terhadap perawatan medis juga ikut berperan. Jenis kelamin dan usia pasien juga merupakan faktor yang dipertimbangkan dalam penghitungan penanda klinis untuk prognosis leukemia limfositik kronis.

Tes limfosit biasanya dilakukan pada interval enam bulan setelah diagnosis awal. Penggandaan limfosit dalam periode enam bulan biasanya memicu rekomendasi untuk memulai pengobatan. Faktor usia pasien menjadi prognosis karena pasien yang lebih tua akan kurang mampu mentolerir pengobatan agresif.

Penanda serum juga menunjukkan tingkat kelangsungan hidup secara keseluruhan, terlepas dari faktor lain. Semakin rendah tingkat serum, semakin baik kesempatan untuk remisi jangka panjang dan kelangsungan hidup. Tingkat serum yang lebih tinggi memperpendek tingkat kelangsungan hidup yang diprediksi.

Prognosis leukemia limfositik kronis juga tergantung pada apakah itu diagnosis baru atau kambuh setelah pasien dalam remisi. Selain itu, perubahan penanda DNA tertentu menjadi faktor penentu prognosis. Beberapa kasus CLL akhirnya menjadi limfoma, ketika prognosis disesuaikan dengan jenis kanker baru. Kesehatan umum secara keseluruhan merupakan faktor penting dalam prognosis semua kanker, termasuk leukemia limfositik kronis. Pasien yang lebih muda, berat badan yang tepat, dan tanpa masalah medis lainnya biasanya lebih baik selama perawatan kanker daripada pasien dengan kesehatan umum yang buruk.