Transplantasi jantung mungkin diperlukan ketika jantung seseorang tidak lagi mampu memompa cukup darah ke organ tubuh lainnya. Transplantasi terdiri dari jantung yang rusak yang diangkat melalui pembedahan dan kemudian diganti dengan jantung sehat yang diperoleh dari donor organ. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harapan hidup pasien setelah transplantasi jantung. Beberapa faktor ini termasuk pilihan gaya hidup seperti alkohol atau penggunaan tembakau, apakah pasien mempertahankan berat badan yang sehat, dan mendapatkan jumlah olahraga yang tepat untuk menjaga jantung baru tetap sehat. Penting juga bagi pasien transplantasi untuk meminum semua obat persis seperti yang ditentukan oleh dokter yang merawat.
Pilihan gaya hidup tertentu dapat berdampak signifikan pada harapan hidup setelah transplantasi jantung. Pasien yang menjalani jenis operasi ini sangat dianjurkan untuk menghindari semua penggunaan tembakau. Dokter biasanya akan menyarankan agar pasien membatasi atau sama sekali menghindari minuman beralkohol. Penggunaan kafein seringkali perlu dikurangi untuk menghindari stimulasi berlebihan pada jantung baru. Pasien transplantasi juga perlu menjaga berat badan yang sehat untuk mencegah stres tambahan pada organ yang ditransplantasikan.
Olahraga dapat membantu mempercepat penyembuhan dan meningkatkan harapan hidup setelah transplantasi jantung. Penelitian telah menunjukkan bahwa menerapkan program olahraga yang sehat segera setelah transplantasi mungkin dapat membantu pasien untuk sembuh lebih cepat dari operasi dan dapat membantu meningkatkan mood dan pandangan hidup pasien secara keseluruhan. Untuk meningkatkan kemungkinan harapan hidup yang lebih lama setelah transplantasi jantung, pasien harus berkonsultasi dengan dokter untuk bantuan dalam mengembangkan program olahraga yang sehat yang dirancang untuk kebutuhan individual pasien.
Mencegah penolakan organ merupakan faktor utama dalam harapan hidup setelah transplantasi jantung. Dalam beberapa kasus, sistem kekebalan tubuh akan mengenali organ yang ditransplantasikan sebagai penyerbu asing. Ketika ini terjadi, tubuh mungkin mulai menyerang organ baru. Hal ini dapat menyebabkan penolakan organ, artinya jantung yang baru tidak akan mampu menopang kehidupan pasien. Meskipun penolakan organ tidak selalu dapat dicegah, mungkin ada cara untuk membantu mengurangi kemungkinan hal ini terjadi.
Setelah operasi transplantasi jantung, pasien harus minum obat setiap hari selama sisa hidupnya untuk mencegah penolakan organ. Sangat penting untuk minum obat ini persis seperti yang ditentukan oleh dokter. Gejala apa pun seperti demam, nyeri dada, atau kesulitan bernapas harus segera dilaporkan ke dokter, karena ini mungkin merupakan tanda penolakan. Dengan perawatan yang cepat, penolakan total mungkin dapat dihindari.