Faktor Apa yang Mempengaruhi Harapan Hidup HIV?

Tidak setiap pasien yang telah didiagnosis dengan human immunodeficiency virus (HIV) akan memiliki harapan hidup yang sama. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi harapan hidup HIV, termasuk kualitas perawatan medis yang diterima pasien yang terinfeksi. Usia seseorang ketika ia tertular penyakit ini juga dapat memainkan faktor dalam harapan hidup pasien HIV. Faktor penting lainnya dalam harapan hidup HIV adalah apakah pasien memiliki gejala sindrom imunodefisiensi yang didapat (AIDS).

Statistik HIV telah berubah secara dramatis sejak virus pertama kali dikenali. Ketika AIDS pertama kali menjadi lazim di seluruh dunia, pasien yang didiagnosis dengan penyakit itu diberi prognosis yang suram. Itu hampir selalu dianggap sebagai penyakit fatal. Meskipun masih belum ada obat yang diketahui untuk menyembuhkan virus penyebab AIDS, HIV dapat dikendalikan dengan intervensi dan pengobatan medis yang tepat. Adapun harapan hidup HIV, perawatan kesehatan yang tepat dan pilihan gaya hidup dapat meningkatkan prognosis dan memperpanjang harapan hidup secara signifikan.

Salah satu faktor yang mempengaruhi harapan hidup HIV adalah diagnosis dan pengobatan dini. Obat-obatan tertentu dapat menghentikan reproduksi virus. Mencegah virus HIV berkembang biak secara signifikan menurunkan risiko orang yang terinfeksi mengembangkan AIDS yang parah. AIDS inilah yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah dan menjadi rentan terhadap infeksi yang mengancam jiwa.

Di negara-negara terbelakang di mana pasien HIV tidak memiliki akses ke perawatan medis untuk penyakit ini, harapan hidup mungkin 50 persen lebih rendah daripada di populasi lain. Pasien yang kesehatannya buruk sebelum tertular HIV dan lalai mencari perawatan kesehatan yang layak mungkin juga memiliki harapan hidup yang lebih pendek.

Harapan hidup HIV dapat berkurang pada pasien dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, seperti kanker. Misalnya, jika pasien kanker stadium akhir tertular virus HIV, harapan hidupnya kemungkinan besar akan berkurang. Kondisi medis lain yang sudah ada sebelumnya seperti penyakit jantung juga akan mempengaruhi harapan hidup.

Banyak dokter dan spesialis AIDS percaya bahwa terapi anti-retroviral yang sangat aktif dapat mempengaruhi harapan hidup HIV. Kelompok obat ini dapat menghambat virus untuk berkembang biak, sehingga memperpanjang hidup pasien. Obat-obatan yang digunakan dalam bentuk terapi ini, bagaimanapun, memang menimbulkan risiko efek samping potensial untuk beberapa pasien.
Faktor lain, seperti pilihan gaya hidup yang tidak sehat, juga dapat mempengaruhi harapan hidup HIV. Merokok, minum berlebihan, atau penggunaan narkoba dapat mengurangi harapan hidup pasien HIV. Sebaliknya, pilihan gaya hidup sehat seperti menerima nutrisi yang tepat dan olahraga setiap hari, dapat memperpanjang harapan hidup.