Faktor Apa yang Mempengaruhi Dosis Creatine?

Creatine adalah asam yang diproduksi di hati dan ginjal yang menyediakan energi untuk otot. Banyak orang mengambil suplemen creatine untuk meningkatkan massa otot dan meningkatkan kinerja atletik mereka. Faktor yang paling penting yang mempengaruhi dosis creatine adalah usia, berat badan dan lama waktu seseorang telah melengkapi creatine. Selama beberapa hari pertama mengonsumsi creatine, yang dikenal sebagai fase pemuatan creatine, pengguna mungkin mengambil dosis yang lebih besar hingga otot mencapai titik jenuhnya. Orang yang menggunakan creatine untuk apa pun selain mendapatkan kekuatan dan massa otot biasanya akan mengikuti rencana dosis yang berbeda seperti yang ditentukan oleh dokter mereka.

Cara populer untuk mengonsumsi creatine adalah memulai dengan mengonsumsi creatine dosis tinggi selama beberapa hari. Suplemen creatine mengandung dua jenis creatine alami yang berbeda: creatine bebas dan creatine phosphate. Creatine phosphate bertanggung jawab untuk menyediakan tenaga selama aktivitas berat. Memuat otot dengan cepat dengan creatine diyakini dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot lebih cepat daripada memulai dengan dosis yang lebih rendah.

Untuk memuat otot, orang dewasa dapat memulai dengan mengonsumsi 20 gram creatine selama empat hingga tujuh hari. Karena sifat creatine yang dehidrasi, pengguna harus minum banyak air selama periode ini. Penting bagi mereka untuk memahami bahwa mengonsumsi dosis yang lebih tinggi tidak akan meningkatkan hasil. Sebaliknya, dosis berlebihan dapat menyebabkan beberapa efek samping, termasuk sakit perut, kram dan cedera otot.

Setelah fase pemuatan, pengguna harus menurunkan dosis creatine mereka menjadi antara 2 dan 5 gram setiap hari. Pengguna juga dapat menyesuaikan dosis mereka sesuai dengan berat badan mereka. Untuk dosis yang disesuaikan, orang dewasa dapat mengonsumsi 0.3 miligram untuk setiap 2.2 pon (1 kg) berat badan. Creatine tidak dianjurkan untuk penggunaan non-medis pada atlet muda. Karena potensi efek samping, anak-anak dan remaja hanya boleh menggunakan creatine di bawah pengawasan seorang profesional medis.

Creatine juga telah digunakan untuk mengobati pasien yang menderita gagal jantung, penyakit Parkinson, distrofi otot, atrofi girat dan kondisi lainnya. Pasien yang menderita gagal jantung biasanya diberi creatine dosis 20 gram selama lima sampai 10 hari. Pada mereka yang menderita kondisi lain, berbagai dosis mungkin direkomendasikan.

Orang yang menderita kondisi medis yang serius tidak boleh menggunakan creatine tanpa berkonsultasi dengan dokter mereka. Hal ini terutama berlaku untuk pasien yang menderita penyakit hati dan ginjal, karena creatine dapat mempengaruhi fungsi organ-organ ini. Seorang dokter akan dapat mengevaluasi kondisi pasiennya dan menentukan dosis creatine yang paling aman dan efektif.