Hukum Moore adalah sebuah konsep yang pertama kali diusulkan pada tahun 1965 oleh Gorden E. Moore, salah satu pendiri Intel, sebuah perusahaan teknologi besar Amerika. Sederhananya, ia menyatakan bahwa jumlah transistor pada microchip akan meningkat secara eksponensial, biasanya dua kali lipat setiap dua tahun. Karena microchip adalah pembangkit tenaga listrik industri elektronik, perkembangan eksponensial ini jelas memiliki dampak besar pada perangkat keras komputer.
Pengamatan Moore didasarkan pada pengalamannya di industri manufaktur sirkuit terpadu. Dia mengamati bahwa Intel mampu menggandakan jumlah transistor pada satu chip kira-kira setiap 18-24 bulan, dan tren ini tetap stabil melalui beberapa generasi chip. Pada tahun 1970, orang menyebut fenomena ini sebagai “Hukum Moore,” berkat Carver Mead, seorang profesor di Institut Teknologi California, yang menciptakan istilah tersebut.
Sekilas pada grafik yang melacak produksi microchip menunjukkan bahwa hukum ini adalah kenyataan, meskipun orang berdebat tentang batasnya; beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan eksponensial ini dapat berhenti antara 2017 dan 2025, karena produsen mencapai batas kemungkinan. Hukum Moore bukan hanya tentang jumlah dasar transistor pada sebuah chip, tetapi juga berkaitan dengan harga untuk microchip, dan sebagai hasilnya, penetapan harga untuk elektronik secara umum.
Dengan menggunakan undang-undang ini, orang dapat memprediksi titik harga untuk berbagai barang elektronik konsumen termasuk komputer, kamera digital, dan telepon. Jumlah transistor yang lebih besar meningkatkan kekuatan dan kemampuan elektronik, yang berarti bahwa perusahaan terus-menerus merilis versi baru dan lebih baik dari produk mereka. Ini bisa membuat frustasi bagi konsumen yang membeli produk unggulan, hanya untuk mengetahui bahwa harganya turun dengan cepat dalam waktu satu tahun atau lebih. Kesadaran akan tren ini mengarahkan beberapa konsumen untuk meraih elektronik kelas menengah, daripada membidik yang terbaik.
Perusahaan teknologi terkadang merasakan tekanan yang kuat sebagai akibat dari Hukum Moore. Meskipun proposal asli Moore hanyalah pengamatan tren pasar, beberapa perusahaan menggunakannya sebagai hukum literal, mencoba menggandakan kapasitas komponen komputer mereka setiap tahun. Produsen chip besar, termasuk Intel, cenderung merilis chip baru dalam jadwal dua tahun, yang mencerminkan perkembangan ilmiah, permintaan konsumen, dan tekanan tentang bagaimana orang memahami hukum. Seperti yang ditunjukkan oleh Gordon Moore pada tahun 2005, pengembangan chip harus berhenti di suatu tempat, dan pada akhirnya, perusahaan teknologi akan terbatas pada tingkat atom, tidak dapat menjadi lebih kecil lagi.