Gaya London, juga dikenal sebagai gaya dispersi London, adalah gaya antarmolekul lemah yang menarik atau menolak atom atau molekul. Mereka dinamai Fritz London, seorang fisikawan Jerman. Interaksi ini berperan ketika dipol sesaat terbentuk, yang terjadi ketika pemisahan muatan positif dan negatif melintasi molekul diciptakan oleh pergerakan massa elektron. Gaya London terjadi pada molekul nonpolar dan polar dan dapat mempengaruhi keadaan fisik senyawa kimia.
Sebuah dipol ada ketika bagian dari molekul memiliki muatan positif bersih dan bagian lain memiliki muatan negatif bersih. Molekul polar, seperti air, memiliki dipol permanen karena ketidakrataan yang melekat dalam distribusi elektron di seluruh strukturnya. Dipol sesaat atau sementara juga dapat terbentuk dalam molekul nonpolar. Jenis dipol ini dibuat ketika elektron berkumpul, menciptakan muatan negatif bersih di area dengan kerapatan elektron lebih besar dan meninggalkan area kosong dengan muatan positif bersih.
Gaya yang bekerja antara molekul dengan dipol secara kolektif dikenal sebagai gaya van der Waals. Gaya London merupakan salah satu jenis gaya Van der Waals. Ketika molekul dengan dipol sesaat datang dekat satu sama lain, daerah muatan yang sama saling tolak-menolak dan daerah muatan yang berlawanan menarik satu sama lain. Dipol sementara dari satu molekul juga dapat membentuk distribusi elektron dari molekul lain menjadi dipol induksi melalui gaya elektrostatik.
Gaya London adalah satu-satunya gaya antarmolekul yang bekerja antara molekul atau atom yang nonpolar. Klorin, brom, dan karbon dioksida adalah contoh molekul yang interaksinya dibentuk oleh gaya-gaya ini. Dalam molekul polar, gaya London dapat bekerja di samping gaya van der Waals lainnya, tetapi efek keseluruhannya minimal.
Kekuatan gaya London antar molekul ditentukan oleh bentuk dan jumlah elektron dalam setiap molekul. Mereka yang memiliki bentuk memanjang dapat mengalami pemisahan muatan yang lebih besar, menciptakan gaya London yang lebih kuat. Molekul yang lebih besar dengan lebih banyak elektron juga cenderung memiliki gaya London yang lebih kuat daripada yang lebih kecil, karena jumlah elektron yang lebih besar memungkinkan perbedaan potensial yang lebih besar dalam muatan di seluruh molekul.
Karakteristik fisik bahan kimia dapat sangat dipengaruhi oleh kekuatan gaya dispersi. Misalnya, neopentana ada sebagai gas pada suhu kamar, sedangkan n-pentana, bahan kimia lain yang mengandung jumlah dan jenis atom yang persis sama, adalah cairan. Perbedaannya adalah karena bentuk molekulnya. Meskipun kedua senyawa tersebut nonpolar, molekul n-pentana memiliki bentuk memanjang yang memberi mereka gaya London yang lebih kuat dan kemampuan yang lebih besar untuk melakukan kontak. Demikian pula, lebih mudah bagi brom untuk membentuk cairan daripada klorin untuk melakukannya, karena brom, sebagai molekul yang lebih besar, memiliki gaya London yang lebih kuat daripada klorin.