Dalam Kardiologi, Apa Itu Gelombang Q?

Jantung menghasilkan tiga kelompok gelombang utama impuls listrik, kelompok kedua yang mengandung gelombang Q ketika mereka hadir. Gelombang pertama dari kelompok ini, gelombang P, terkonsentrasi di jantung bagian atas, atau area atrium. Kelompok gelombang kedua, kompleks QRS, terkonsentrasi di jantung bagian bawah, atau area ventrikel. Kelompok gelombang ketiga terdiri dari gelombang T, yang terutama merupakan keadaan istirahat untuk jantung sebelum menghasilkan serangkaian impuls gelombang baru.

Gelombang Q adalah gelombang awal dan terendah dari kompleks QRS, dengan gelombang R sebagai puncaknya, dan gelombang S sebagai titik akhir yang lebih rendah. Gelombang Q ini juga dikenal sebagai gelombang septum, karena muncul di septum interventrikular selama kontraksi otot jantung bagian bawah, atau miokardium ventrikel. Karakteristik gelombang dapat ditunjukkan dengan menggunakan elektrokardiogram (EKG atau EKG) untuk merekam aktivitas jantung.

EKG menggunakan elektroda berlapis yang ditempatkan pada kulit untuk membaca impuls listrik yang dihasilkan oleh jantung. Ketika impuls bergerak menuju elektroda, itu disebut defleksi positif; ketika impuls menjauh dari elektroda, itu dikatakan sebagai defleksi negatif. Kompleks QRS biasanya ditangkap oleh EKG sebagai lima defleksi, dan gelombang Q biasanya dianggap sebagai defleksi yang berbelok ke bawah tepat setelah gelombang P terjadi.

EKG banyak digunakan untuk membantu mendiagnosis kondisi jantung, seperti dengan menunjukkan adanya gelombang Q patologis. Jenis gelombang ini adalah penyimpangan atau tidak adanya pola pengulangan gelombang Q normal di kompleks QRS; ini bisa berarti gelombang ini tidak dihasilkan atau cacat karena jaringan parut pada otot jantung akibat serangan jantung, atau infark miokard. Meskipun miokardium ventrikel telah diketahui sembuh setelah infark miokard di daerah ini, yang dapat menyebabkan hilangnya gelombang patologis, gelombang Q yang disebabkan oleh infark biasanya berlangsung selama sisa hidup seseorang.

EKG merupakan bantuan penting dalam membantu mendiagnosis infark miokard yang sedang terjadi; ini dapat merekam setiap kenaikan pola gelombang segmen ST, gelombang yang terjadi setelah kompleks QRS. Gelombang Q patologis terjadi setelah kejadian berakhir, sehingga tidak dapat menunjukkan infark miokard saat ini; namun, gelombang lebar dalam yang terlihat pada EKG di tempat yang tepat dapat membantu menunjukkan infark miokard saat ini atau yang sedang berkembang. Magnetic resonance imaging (MRI) juga telah digunakan untuk membantu menemukan area jaringan parut jantung pada pasien dengan infark miokard yang diketahui sebelumnya.