Dalam Fisika, apa itu Lapisan Batas?

Lapisan batas terjadi ketika fluida mengalir melewati permukaan tetap. Ini biasanya didefinisikan sebagai wilayah fluida yang kecepatannya kurang dari 99% dari aliran fluida tanpa hambatan. Dengan kata lain, itu adalah zona fluida yang bergerak yang diperlambat lebih dari 1 persen oleh permukaan yang diam. Lapisan batas telah didefinisikan untuk lebih memahami mekanika fluida dengan membagi aliran menjadi dua wilayah yang menunjukkan perilaku yang berbeda. Daerah di dalam dan di luar lapisan batas juga menghasilkan gesekan dengan cara yang berbeda.

Masalah awal dalam penelitian aerodinamika adalah memecahkan persamaan Navier-Stokes yang kompleks, yang diyakini mengatur aliran fluida. Ada banyak kasus di mana solusi persamaan Navier-Stokes tidak diketahui. Namun, diperhatikan bahwa aliran fluida menunjukkan dua mode perilaku umum: laminar dan turbulen. Aliran laminar adalah aliran yang halus dan dapat diprediksi, seperti aliran bola yang jatuh melalui madu. Aliran turbulen acak dan keras, seperti yang keluar dari selang kebakaran.

Lapisan batas memisahkan dua zona aliran fluida ini. Di dalam lapisan batas, alirannya terutama laminar. Di wilayah ini, perilaku aliran didominasi oleh tegangan viskos. Tegangan viskos berbanding lurus dengan kecepatan benda yang lewat; cairan yang sangat kental, seperti madu, menimbulkan banyak gesekan pada benda yang bergerak cepat melaluinya. Aliran laminar dicirikan oleh fluida yang mengalir dalam garis-garis paralel tanpa ketidakteraturan.

Di luar lapisan batas, aliran fluida dominan turbulen. Aliran turbulen, baik dalam cairan atau gas, menunjukkan perilaku yang sama. Variasi kacau dalam kecepatan dan arah partikel membuat prediksi yang tepat menjadi tidak mungkin dengan pengetahuan saat ini. Pengaruh gesekan pada aliran turbulen juga berbeda dengan aliran laminar. Gesekan umumnya tidak lagi sebanding dengan kecepatan fluida dalam rejimen turbulen.

Alasan bola golf memiliki lesung pipit di dalamnya terkait dengan lapisan batas udara. Pada kecepatan rendah, seperti saat puting, bola golf yang bulat sempurna tidak akan memiliki banyak masalah dengan gesekan udara. Namun, selama penerbangan berkecepatan tinggi, bola golf berbentuk bola akan memiliki lapisan batas yang lebih besar daripada bola berlesung pipit—yang berarti lebih banyak udara yang mengalir dengan cara laminar. Aliran laminar ini sebenarnya akan menyebabkan lebih banyak gesekan udara daripada aliran turbulen. Bola golf berlesung pipit terbang lebih jauh daripada bola-bola lainnya karena memiliki lapisan batas yang lebih kecil dan tidak mengalami banyak gesekan udara.