Shirring adalah teknik menjahit yang menggunakan beberapa baris jahitan dengan benang elastis untuk membuat barisan kumpulan. Teknik ini dapat digunakan secara dekoratif atau fungsional dalam proyek menjahit, dan terkait dengan smocking, teknik bordir yang lebih tua. Keduanya dirancang untuk memungkinkan kain meregang dan pas, memungkinkan orang melakukan hal-hal seperti membuat garis leher yang pas saat garmen dikenakan, dan meregang untuk memungkinkan pemakainya melepas garmen.
Secara dekoratif, shirring dapat digunakan untuk menambahkan struktur dan tekstur pada pakaian. Ini juga dapat digunakan untuk menambah bentuk saat pakaian longgar dan mungkin sedikit tidak berbentuk. Misalnya, shirred waist dapat dibuat agar garmen akan menarik di bagian pinggang dan terlihat lebih menarik secara visual. Shirring juga biasa digunakan pada atasan agar pas di dada dan melebar di atas perut. Leher dan lengan juga bisa dilakukan dengan shirring agar pas, tanpa geser.
Menjahit pakaian shirred umumnya dilakukan dengan mesin jahit. Benang elastis atau benang shirring khusus dapat digunakan untuk melakukan shirring, dengan benang elastis berada di bagian belakang pakaian, sedangkan benang biasa digunakan untuk bagian atas jahitan. Selokan cukup menjalankan garmen melalui mesin jahit untuk membuat beberapa baris jahitan, dan kemudian menyiramnya dengan air dan menyentuhnya dengan setrika untuk mendorong jahitan menarik kencang ke beberapa baris kumpulan.
Shirring membutuhkan sedikit latihan. Jika jahitannya terlalu besar, jahitannya mungkin terasa longgar dan area yang robek tidak akan rata dan halus. Jahitan yang terlalu kecil juga dapat menyebabkan masalah, termasuk shirring yang terlalu ketat. Pengaturan individu pada mesin jahit bervariasi, dan beberapa benar-benar memiliki pengaturan shirring yang dapat digunakan untuk membuat pakaian shirred, gorden, dan proyek lainnya. Jahitan zig zag, jika ada, juga bisa digunakan.
Smocking adalah teknik menjahit yang jauh lebih tua, berasal dari Abad Pertengahan. Dengan smocking, jahitan digunakan untuk mengumpulkan kain menjadi serangkaian lipatan, atau digambar di atas serangkaian lipatan, tergantung pada gayanya. Tidak ada elastis yang digunakan; lipatannya sendiri dirancang untuk mengembang dan mengerut untuk memungkinkan fleksibilitas saat dipasang dengan pas di tempatnya. Beberapa jahitan bordir yang berbeda dapat digunakan untuk smocking, dan beberapa mesin jahit mampu melakukan smocking. Saat ini, pakaian yang benar-benar shirred sering dijual sebagai “smocked”, menciptakan kebingungan tentang perbedaan antara kedua teknik ini.