Dalam Bisnis, apa itu Sistem Kerja?

Dalam bisnis, istilah “sistem kerja” mungkin memiliki arti yang berbeda, tergantung pada bagaimana perusahaan mendefinisikan lingkungan operasi mereka. Definisi klasik dari istilah ini adalah teknologi informasi yang digunakan oleh perusahaan untuk menyelesaikan fungsi bisnis. Dengan banyak perusahaan sekarang menerapkan teknologi informasi atau bisnis ke dalam semua bidang operasi bisnis mereka, definisi sistem kerja telah berkembang menjadi tugas atau fungsi tertentu yang diselesaikan dalam bisnis yang menggunakan teknologi. Integrasi teknologi komputer ke dalam fungsi bisnis reguler dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk merampingkan operasi bisnis dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas hasil produksi mereka.

Sebagian besar perusahaan mengembangkan sistem kerja dengan menggunakan prosedur operasi standar atau kerangka kerja bisnis. Prosedur dan kerangka kerja ini biasanya menguraikan proses dan aktivitas sistem, individu yang terlibat dengan operasi di dalam atau di sekitar sistem, informasi yang dikumpulkan selama fungsi bisnis, teknologi yang digunakan dalam sistem dan hasil akhir dari sistem kerja. Fungsi perencanaan terperinci ini menggunakan proses manajemen strategis selama pembuatan dan implementasi sistem kerja.

Penciptaan sistem kerja suatu perusahaan seringkali berkaitan dengan gaya manajemen dan struktur organisasi suatu perusahaan. Perusahaan yang menggunakan gaya manajemen terpusat dan struktur organisasi yang erat dapat membatasi sistem kerja individu dalam perusahaan. Manajemen terpusat sering bergantung pada satu atau beberapa individu yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan fungsi bisnis spesifik perusahaan. Bisnis kecil sering menggunakan gaya manajemen terpusat untuk kontrol dan sistem kerja karena pemilik bisnis biasanya bertanggung jawab untuk menyelesaikan semua atau sebagian besar fungsi bisnis.

Perusahaan yang menggunakan gaya manajemen terdesentralisasi dan struktur organisasi terbuka biasanya memberikan otonomi kepada individu untuk menyelesaikan berbagai fungsi sistem kerja di perusahaan. Perusahaan besar atau publik sering menggunakan gaya manajemen terdesentralisasi, karena organisasi terlalu besar untuk satu individu untuk mengontrol semua sistem kerja yang terlibat dalam operasi bisnis. Perusahaan besar dapat memilih untuk memisahkan sistem kerja ke dalam berbagai departemen bisnis, seperti sistem informasi, sistem produksi, sistem pemeliharaan, sistem rantai pasokan, dan sistem departemen penjualan. Memisahkan fungsi sistem kerja ke dalam departemen bisnis yang terpisah dapat memungkinkan manajer perusahaan mengembangkan sistem peninjauan untuk menentukan apakah perubahan perlu dilakukan untuk meningkatkan operasi bisnis ini.

Manajer sering meninjau sistem kerja untuk memastikan bahwa sistem tersebut menggunakan sumber daya ekonomi dan aset bisnis dengan cara yang seefisien mungkin saat menyelesaikan fungsinya. Perusahaan juga dapat mempekerjakan individu dengan pendidikan atau pengalaman khusus yang berkaitan dengan sistem teknologi informasi dalam bisnis. Orang-orang ini mampu menilai sisi teknologi bisnis dari sistem, sementara manajer fokus pada sisi operasional.