Dalam Bisnis, apa itu Kelebihan Kapasitas?

Kelebihan kapasitas mengacu pada kapasitas produksi yang berada di bawah kapasitas potensial yang tersedia bagi produsen. Misalnya, jika sebuah pabrik widget dapat membuat 100 widget per jam dan hanya membuat 70 widget per jam, ini akan menjadi kasus kelebihan kapasitas, karena perusahaan memproduksi di bawah kapasitasnya. Ada beberapa cara untuk menilai pemanfaatan kapasitas, dan banyak pemerintah melacak metrik kinerja ini karena dapat memberikan informasi yang berguna tentang keadaan suatu industri.

Ketika sebuah perusahaan berproduksi di bawah kapasitas, itu berarti permintaan untuk produk yang dihasilkannya rendah. Bagi konsumen, ini bisa menjadi hal yang baik, karena harga produk akan tetap relatif rendah juga. Permintaan yang rendah juga bisa menjadi pertanda bahwa ekonomi sedang mengalami turbulensi dan konsumen enggan membeli produk baru. Dengan demikian, kelebihan kapasitas terkadang menjadi peringatan bahwa konsumen enggan membeli karena khawatir dengan ekonomi.

Bagi produsen, kelebihan kapasitas bisa menjadi masalah. Banyak biaya produksi yang tetap; apakah seseorang membuat 100 unit atau 1000 unit, biayanya akan sama. Salah satu contohnya adalah biaya pembelian atau penyewaan fasilitas untuk menghasilkan produk. Ketika seorang produsen membuat produk di bawah kapasitas, biaya produksi per produk rata-rata tinggi. Produsen mungkin enggan menaikkan harga untuk menghindari penurunan permintaan konsumen, dan akibatnya margin keuntungannya menyusut.

Salah satu cara untuk melihat utilisasi kapasitas adalah dengan mengkaji batasan teknis produksi produk. Jika suatu lini pabrik mampu membuat, misalnya, 1,000 unit per jam, maka kapasitas teknis pabrik akan menjadi 1,000 unit per jam. Produksi kurang dari jumlah unit ini akan menunjukkan kelebihan kapasitas dan menunjukkan bahwa perusahaan membatasi kembali produksi karena tidak ingin berakhir dengan kelebihan persediaan yang tidak terjual.

Analisis ekonomi juga dapat digunakan. Dalam hal ini, analis mencari titik di mana biaya produksi rata-rata per unit tidak dapat diturunkan lebih rendah lagi. Ini adalah kapasitas produksi. Ketika perusahaan memproduksi di bawah tingkat ini, biaya per unit lebih tinggi dari yang seharusnya dan perusahaan berada dalam keadaan kelebihan kapasitas. Tetap pada tingkat produksi ini bisa berakhir dengan biaya uang perusahaan karena mungkin mengalami kesulitan memenuhi biaya overhead tetap.