Bisakah Saya Mengkonsumsi Amoksisilin dengan Kontrol Kelahiran?

Amoksisilin adalah jenis antibiotik yang tersedia dengan resep untuk mengobati berbagai infeksi bakteri seperti infeksi telinga, gonore, dan pneumonia. Mengambil amoksisilin dengan kontrasepsi, khususnya kontrasepsi hormonal seperti pil KB, dapat mengurangi efektivitas kontrasepsi ini dalam persentase kecil kasus, meningkatkan risiko kehamilan yang tidak direncanakan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ini hanya terjadi pada sekitar 1% kasus, tetapi banyak profesional kesehatan umumnya merekomendasikan penggunaan metode kontrasepsi penghalang seperti kondom atau diafragma saat menggunakan amoksisilin. Menggabungkan obat dan pengendalian kelahiran hormonal biasanya tidak mengakibatkan efek samping serius lainnya, dan profesional medis biasanya tidak menyarankan seorang wanita berhenti menggunakan kontrasepsi hormonal saat mengambil antibiotik ini.

Beberapa penelitian ilmiah telah dilakukan tentang interaksi antara kontrasepsi hormonal dan antibiotik, dan telah terbukti bahwa antibiotik dapat mempengaruhi cara tubuh memetabolisme kontrasepsi. Kontrasepsi hormonal mencegah kehamilan dengan mengatur kadar hormon. Hormon dalam pil ini dimetabolisme oleh hati dan kemudian masuk ke usus, di mana mereka berinteraksi dengan flora bakteri normal, dan akhirnya diserap oleh tubuh. Antibiotik membunuh bakteri, baik yang menyebabkan infeksi maupun yang biasanya hidup di usus. Hal ini dapat mengganggu penyerapan kontrasepsi hormonal, meningkatkan risiko kehamilan yang tidak direncanakan.

Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi amoksisilin dengan kontrasepsi tidak mempengaruhi kadar hormon dalam tubuh secara signifikan. Hanya satu jenis antibiotik, rifampisin, yang ditemukan secara signifikan mengurangi efektivitas kontrasepsi hormonal. Berdasarkan penelitian ini, organisasi seperti Organisasi Kesehatan Dunia dan Planned Parenthood telah menyatakan bahwa tidak ada peningkatan risiko kehamilan yang tidak direncanakan saat mengonsumsi amoksisilin. Ada kemungkinan, meskipun tidak terbukti secara ilmiah, bahwa efektivitas pil kontrasepsi dosis rendah lebih mungkin dikompromikan saat minum obat ini. Menggunakan metode kontrasepsi penghalang akan secara signifikan mengurangi risiko hamil saat mengonsumsi antibiotik apa pun.

Tidak ada efek samping khusus dari penggunaan amoksisilin dan pil KB, tetapi kedua obat ini dapat menyebabkan efek samping sendiri. Efek samping yang umum dari amoksisilin termasuk diare dan infeksi jamur. Efek samping dari kontrasepsi hormonal dapat berupa mual dan sakit kepala. Reaksi alergi, termasuk kesulitan bernapas dan gatal-gatal, mungkin terjadi saat menggunakan salah satu dari obat ini, dan seorang wanita harus mencari perhatian medis jika mengalami gejala tersebut.