Rasio Area Lantai (FAR) adalah metrik real estat yang umum digunakan. Ini adalah rasio luas luas bangunan yang tersedia dengan total luas tanah tempat bangunan itu berada. Kadang-kadang disebut sebagai Indeks Ruang Lantai (FSI), FAR membantu pengembang dan pemilik real estat komersial menentukan apakah suatu properti layak secara ekonomi. Kota dan kota sering menggunakan rasio ini dalam undang-undang zonasi mereka juga. Dalam banyak kasus, pengukuran ini digunakan untuk mengendalikan kemacetan atau membantu menegakkan peraturan kota lainnya.
Perhitungan rasio luas lantai bangunan adalah latihan lurus ke depan. Ambil total luas lantai dalam suatu struktur dan bagilah dengan luas bangunan persegi. Misalnya, sebuah bangunan seluas 1,000 kaki persegi (sekitar 93 meter persegi) yang berdiri di atas tanah seluas 2,000 kaki persegi (sekitar 186 meter persegi) akan memiliki rasio luas sekitar 0.5. Demikian pula, bangunan lima lantai dengan setiap lantai seluas 200 kaki persegi (sekitar 19 meter persegi) akan memiliki luas lantai 1,000 kaki persegi (sekitar 93 meter persegi). Jika bangunan ini berdiri di atas tanah seluas 2,000 kaki persegi (sekitar 186 meter persegi), rasio luasnya juga akan menjadi 0.5.
Seringkali, rasio luas lantai digunakan dalam undang-undang zonasi. Menetapkan rasio area untuk lot akan memperbaiki total luas persegi bangunan, terlepas dari desain bangunannya. Total luas persegi memberikan sebuah kota atau kota indikasi dari layanan kota yang akan dibutuhkan. Misalnya, sebuah kota atau kota kecil yang mengetahui luas total gedung perkantoran dapat memperkirakan berapa banyak air yang dibutuhkan untuk mendukung penghuni gedung.
Beberapa kota besar atau kecil menggunakan rasio ini untuk menegakkan inisiatif kualitas hidup juga. Misalnya, sebuah gedung baru di area kota yang padat mungkin dikategorikan dengan rasio area yang rendah. Untuk mencapai ini, perancang harus meninggalkan banyak ruang terbuka di tempat parkir. Demikian pula, rasio area yang rendah untuk sebuah bangunan di negara ini akan memastikan tersedianya tempat parkir yang memadai. Ini akan membantu memastikan tetangga tidak terganggu oleh mobil yang diparkir di jalan mereka.
Pengembang sering menggunakan rasio luas lantai untuk menentukan kapasitas yang menghasilkan pendapatan dari sebidang tanah kosong. Rasio area yang lebih tinggi berarti akan ada lebih banyak ruang lantai yang tersedia untuk dijual atau disewakan kepada penyewa. Dengan cara ini, rasio area dapat membantu menentukan apakah proyek gedung baru layak secara ekonomi.
Selain itu, pengembang memasukkan FAR ke dalam rencana desain mereka. Misalnya, sebidang tanah seluas 1,000 kaki persegi (sekitar 93 meter persegi) dikategorikan dengan rasio luas 0.5. Pengembang memiliki beberapa pilihan. Dia bisa membangun bangunan satu lantai seluas 500 kaki persegi (sekitar 46 meter persegi). Alternatifnya adalah bangunan dua lantai dengan setiap lantai seluas 250 kaki persegi (sekitar 23 meter persegi). Dia mungkin juga mengusulkan sebuah bangunan empat lantai dengan setiap lantai memiliki luas 125 kaki persegi (sekitar 12 meter persegi). Semua bangunan ini akan memiliki rasio luas 0.5. Ini memberi pengembang fleksibilitas yang besar dalam merancang sebuah bangunan. Dia dapat menambahkan lantai ke desainnya dengan mengecilkan luas persegi lantai.