Bilirubin, produk sampingan dari fungsi hati, dapat menyebabkan masalah kesehatan pada tingkat yang tidak normal. Ini dibuat selama pemecahan sel darah tua atau merah, dan memberi warna kuning-coklat pada empedu dan feses. Kadar bilirubin dapat diukur baik dalam aliran darah atau langsung dari hati. Tingkat sehat dalam aliran darah berkisar dari 20 miligram per desileter (mg/dL) hingga 1.50 mg/dL. Di hati, tingkat yang sehat rata-rata antara .00 dan .03 mg/dL. Tingkat ini dapat diukur selama tes fungsi hati.
Penyakit kuning bisa menjadi tanda kadar bilirubin tinggi yang tidak normal. Ketika terlalu banyak bilirubin menumpuk dalam darah, hal itu dapat menyebabkan kulit dan bagian putih mata menguning, juga disebut sklera. Penyakit kuning yang disebabkan oleh bilirubin yang berlebihan umumnya merupakan tanda disfungsi hati. Ketika hati gagal mengeluarkannya melalui ekskresi, kelebihannya dapat bocor ke dalam darah, menghitamkan kulit, dan menyebabkan gejala lain, seperti urin berwarna coklat. Banyak kondisi yang menyebabkan disfungsi semacam ini — mulai dari sirosis hingga anemia, saluran empedu yang tersumbat, dan hepatitis virus.
Orang yang menderita bilirubin tinggi juga dapat mengalami mual, yang mungkin atau mungkin tidak menyebabkan muntah. Kelelahan, bila dipasangkan dengan gejala lain, juga bisa menjadi tanda kelebihan bilirubin dalam darah atau hati. Kadar bilirubin yang tinggi biasanya hanya satu gejala dari gangguan hati, dan gejala yang terkait dapat bervariasi tergantung pada penyakit atau kondisi yang menyebabkan disfungsi hati.
Pada bayi, kadar bilirubin yang tinggi bisa berakibat fatal. Hiperbilirubinemia, kondisi kelebihan bilirubin pada bayi, dapat menyebabkan kerusakan otak dan masalah terkait, seperti tuli permanen, disfungsi otot, atau kematian. Bayi dengan penyakit kuning sering diobati dengan transfusi darah atau terapi cahaya untuk meminimalkan risiko dan mengurangi kelebihan bilirubin. Tes untuk bilirubin lebih dari 25 mg/dL dapat dilakukan melalui tongkat tumit, yang merupakan sampel darah yang diambil dari tumit kaki.
Pada orang dewasa, langkah pertama untuk menjaga kadar bilirubin yang sehat adalah menjaga kesehatan hati. Ini berarti mengikuti diet seimbang yang tepat. Juga, hindari asupan berlebihan apa pun yang dapat menyebabkan keracunan hati. Ini dapat mencakup alkohol, asap tembakau, dan obat-obatan yang memengaruhi fungsi hati — termasuk beberapa obat-obatan standar yang dijual bebas.
Tes fungsi hati secara teratur juga dapat mengidentifikasi kondisi apa pun yang mungkin memerlukan perawatan. Identifikasi dini disfungsi hati dapat mencegah masalah jangka panjang yang dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah dan kelebihan bilirubin. Untuk hati yang sudah rusak, terapi enzim dapat membantu meningkatkan fungsi hati dan mengurangi kadar bilirubin toksik.