Menurut sebuah studi tahun 1999 oleh Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam (NRDC), rata-rata, biaya air kemasan antara 240 dan 10,000 kali lebih mahal daripada air keran di Amerika Serikat. Pada tahun 1990, satu galon air kemasan, rata-rata, berharga 90 sen, sedangkan 500 galon air keran hanya berharga 80 sen. Studi ini dilakukan mengingat meningkatnya permintaan akan air minum kemasan di Amerika Serikat. Sekitar sepertiga orang Amerika diyakini minum air kemasan secara teratur. NRDC telah menemukan bahwa air minum kemasan tidak hanya lebih mahal daripada air ledeng, tetapi juga tidak selalu lebih baik atau lebih aman daripada air ledeng. Faktanya, beberapa “air kemasan” sebenarnya hanyalah air keran dalam kemasan. Hampir sepertiga dari 103 merek air minum kemasan yang diuji oleh NRDC ditemukan terkontaminasi bakteri atau bahan kimia. Peraturan yang diterapkan pada air keran tampaknya lebih ketat daripada peraturan yang diterapkan pada air minum kemasan di banyak negara bagian di Amerika Serikat. Selain itu, air minum kemasan tidak selalu lebih unggul daripada air keran dalam hal mineral penting seperti kalsium dan magnesium. Pemerhati lingkungan juga pendukung air keran karena semua botol plastik yang digunakan untuk air kemasan tidak didaur ulang.
Lebih lanjut tentang air kemasan:
Ada sekitar 600 merek air minum kemasan yang berbeda di AS.
Setidaknya 80% botol plastik tidak didaur ulang; mereka berakhir di tempat pembuangan sampah.
Kota Bundanoon di Australia melarang air minum kemasan pada tahun 2009. Sejak saat itu, kota ini menggunakan air mancur.