Bagaimana Terapi Perilaku Bekerja?

Terapi perilaku bekerja dalam beberapa cara berbeda yang berfungsi untuk memperkuat perilaku positif dan berupaya mengurangi perilaku negatif. Salah satu cara di mana terapi ini bekerja adalah melalui interaksi sosial dan penguatan dan hukuman melalui sumber eksternal, seperti terapis. Terapi perilaku juga bekerja karena alasan biologis dan ada bukti yang menunjukkan bahwa proses neurologis kimiawi terjadi ketika penghargaan diberikan kepada individu.

Dalam istilah psikologis, terapi perilaku mengacu pada semua jenis terapi yang menerapkan prinsip-prinsip pengkondisian dalam sistem terapeutik untuk membantu seseorang mengubah perilakunya. Terapi perilaku biasanya melibatkan penerapan penguatan dan hukuman, melalui metode positif dan negatif, untuk membantu seseorang mempelajari perilaku yang berbeda. Ini dapat dilakukan untuk membantu seseorang mempelajari perilaku baru yang mungkin lebih bermanfaat baginya atau lebih dapat diterima secara sosial atau untuk menghentikan perilaku yang merusak atau merugikan.

Terapi perilaku dapat bekerja melalui modifikasi sosial dan sumber eksternal yang membantu menerapkan penguatan dan hukuman untuk perilaku. Ini biasanya diberikan oleh terapis atau profesional psikologis lainnya. Penguatan positif adalah pemberian semacam penghargaan sebagai akibat dari perilaku yang baik, sedangkan penguatan negatif adalah menghilangkan sesuatu yang tidak diinginkan sebagai imbalan atas perilaku yang baik. Sebaliknya, hukuman positif adalah memberi seseorang hukuman yang mungkin tidak dia lakukan sebagai respons terhadap perilaku yang tidak diinginkan, sedangkan hukuman negatif adalah menghilangkan sesuatu yang disukai seseorang karena perilaku yang buruk.

Untuk alasan sederhana terapi perilaku jenis ini sering berhasil karena seseorang menginginkan hal dan situasi yang diinginkan dan tidak menginginkan hal atau situasi yang tidak menyenangkan. Ini adalah prinsip di balik sistem hukuman seperti penjara atau denda, dan sistem penghargaan seperti pembayaran untuk pekerjaan. Karena banyak dari penghargaan dan hukuman ini juga membawa aspek sosial kepada mereka, seperti prestise seseorang yang menghasilkan banyak uang untuk pekerjaannya dan stigma terhadap orang-orang yang pernah dipenjara, terapi perilaku seringkali dapat diperkuat oleh masyarakat.

Dalam pengertian biologis, terapi perilaku dianggap berhasil karena bagaimana otak manusia merespons penghargaan. Ketika perilaku baik diperkuat melalui hadiah, otak melepaskan dopamin dan zat kimia saraf serupa ke dalam tubuh seseorang, menciptakan perasaan sejahtera dan bahagia. Ini menciptakan respons fisiologis yang ingin diulangi oleh seseorang, meskipun dia mungkin tidak secara sadar memahami mengapa perasaan itu muncul. Seorang terapis biasanya melakukan upaya bersama untuk memastikan respons ini terjadi di dekat perilaku yang diinginkan, membuat perilaku yang dihargai berulang lebih mungkin terjadi pada tingkat neurologis.