Bagaimana Sejarah Energi Matahari?

Manusia telah mencoba mencari cara untuk menangkap cahaya dan panas dari sinar matahari selama ribuan tahun. Sejarah energi matahari cukup panjang, dimulai pada 600-an SM dan berlanjut hingga saat ini. Tidak ada keraguan bahwa sejarah energi matahari tidak akan berakhir dalam waktu dekat. Karena hanya sebagian kecil dari energi matahari yang digunakan, bahkan sekarang, penemuan-penemuan baru dan cara-cara baru untuk memanfaatkan energi matahari akan mendorong garis waktu energi matahari jauh ke masa depan.

Sejak awal, manusia menemukan cara untuk mengarahkan sinar matahari dan mengarahkannya ke sumber yang diinginkan. Sejarah awal energi matahari ini pertama kali terlihat ketika manusia menggunakan kaca pembesar pada tahun 600-an SM untuk membakar semut. Kemudian, pada tahun 200-an SM, orang Yunani dan Romawi menggunakan cermin untuk membiaskan sinar matahari guna menyalakan obor bagi kuil-kuil keagamaan mereka.

Pada 100 SM, energi matahari dikabarkan telah digunakan ketika orang Yunani memantulkan perisai yang terbuat dari perunggu di kapal Romawi, menyebabkan mereka terbakar. Meskipun prestasi ini mungkin hanya mitos, itu diciptakan kembali oleh beberapa ilmuwan, termasuk insinyur Yunani, Anthemius dari Tralles. Pada awal 600 M, ia dilaporkan menggunakan “kacamata yang menyala” dan memberikan mitos beberapa validitas. Dia mencatat temuannya dalam risalahnya yang berjudul Paradoks Mekanik. Selama 1300 tahun berikutnya, ada laporan berulang tentang energi matahari yang digunakan untuk memanaskan rumah, pemandian, dan bangunan umum.

Sejarah energi matahari terus berlanjut hingga tahun 1700-an dan 1800-an. Selama periode itu, orang tertarik untuk meningkatkan teknologi yang digunakan untuk menangkap energi matahari. Sebagai contoh, pada tahun 1767, seorang ilmuwan dari Swiss, Horace de Saussure, menemukan kolektor surya yang kemudian digunakan untuk memanaskan makanan bagi para petualang dalam ekspedisi. Pada tahun 1816, Robert Stirling telah menemukan mesin yang nantinya akan digunakan untuk mengubah energi matahari menjadi tenaga listrik. Sisa tahun 1800-an diisi dengan ilmuwan yang mengembangkan cara untuk memanfaatkan lebih banyak energi matahari dan menciptakan sumber listrik yang lebih kuat dari energi itu.

Pada tahun 1900-an, efek fotolistrik dan fotovoltaik menjadi pusat dunia ilmiah. Sejarah energi surya mulai menjadi mainstream. Bahkan, pada tahun 1940-an salah satu buku paling populer dicetak, berjudul Your Solar Home. Ini mengarahkan orang ke arsitek surya teratas dan memberi tahu mereka bagaimana mereka bisa memiliki rumah surya. Sepanjang tahun 1950-an, 1960-an, dan 1970-an, sel fotovoltaik menjadi lebih efisien. Pada tahun 1977, Amerika Serikat telah menciptakan fasilitas pemerintah baru yang didedikasikan untuk menangkap energi matahari dan mengubahnya menjadi listrik, National Renewable Energy Laboratory.

Tahun 1980-an adalah waktu yang penting dalam sejarah energi surya. Pada tahun 1981, para ilmuwan menciptakan pesawat bertenaga surya pertama. Kemudian, pada tahun 1982, mobil bertenaga surya pertama dikendarai melintasi Australia dalam waktu singkat. Selain itu, produksi fotovoltaik terus meningkat secara eksponensial selama tahun 1980-an.
Tahun 1990-an adalah masa penemuan ilmiah yang meningkat. Piring surya dan sel surya yang lebih efisien ditemukan. Melihat sejarah energi surya juga menunjukkan bahwa tenaga surya atap menjadi lebih populer selama tahun 1990-an. Pada tahun 2001, sistem atap dapat dibeli di toko perangkat keras lokal, membuat energi surya menjadi lebih umum. Pada tahun 2000, SPBU, rel kereta api, dan perusahaan lain mulai menggunakan energi matahari di gedung dan aktivitas sehari-hari mereka. Seiring dengan semakin canggihnya teknologi, energi surya akan terus mengubah cara orang merancang, membangun, bekerja, dan menjalani kehidupan sehari-hari.