Seorang phlebotomist adalah pekerja perawatan kesehatan yang berspesialisasi dalam pengambilan darah. Mereka bekerja di rumah sakit dan laboratorium. Untuk menjadi phlebotomist, orang yang tertarik harus mengikuti kursus di lembaga pendidikan seperti community college atau lembaga kejuruan.
Pelatihan untuk menjadi phlebotomist jauh lebih bervariasi daripada yang diperkirakan beberapa orang. Kursus melibatkan kelas dalam anatomi dan fisiologi sistem peredaran darah, limfatik, pernapasan, kemih, otot dan kerangka. Siswa mempelajari komposisi sel darah khususnya karena itu adalah zat utama yang akan mereka tangani. Keterampilan keselamatan dan darurat di tempat kerja merupakan bagian penting dari pelatihan karena sampel darah dapat menyebarkan penyakit menular yang mematikan. Banyak sekolah juga menawarkan pekerjaan kelas dalam komunikasi, dan keterampilan wawancara dan pekerjaan.
Pelatihan langsung yang praktis adalah bagian besar dari pekerjaan yang diperlukan untuk menjadi ahli flebotomis. Siswa akan belajar bagaimana mendapatkan darah dengan kapiler atau pungsi vena. Ada berbagai teknik yang digunakan untuk berbagai jenis dan usia orang. Resusitasi Jantung Paru (RJP) biasanya merupakan bagian dari kursus juga, karena merupakan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaan terkait perawatan kesehatan.
Kursus tambahan melibatkan penanganan spesimen, pelabelan, penyortiran dan persiapan untuk pengujian. Semua ini dimaksudkan untuk menjaga agar proses pengambilan sampel darah tetap teratur dan bukti kesalahan mungkin. Seseorang yang ingin menjadi phlebotomist akan ditugasi menangani spesimen dan bertanggung jawab atas informasi sensitif pasien. Penanganan yang tepat mutlak diperlukan untuk melindungi keutuhan sampel, hasil tes dan pada akhirnya kepuasan pasien.
Saat mencari institusi untuk pelatihan mengeluarkan darah, calon siswa harus mencari sekolah yang terakreditasi. Terdapat beberapa lembaga akreditasi antara lain: National Commission for Certifying Agencies (NCCA), National Accrediting Agency for Clinical Laboratory Sciences (NAACLS), Accrediting Bureau of Health Education Schools (ABHES), National Organization for Competency Assurance (NOCA), dan Commission tentang Akreditasi Program Pendidikan Kesehatan Sekutu (CAAHEP). Sebagian besar perguruan tinggi akan diakreditasi, tetapi selalu merupakan ide yang baik untuk memeriksa ulang kredensial mereka sehingga biaya kuliah dan waktu tidak terbuang percuma.
Setiap negara bagian memiliki persyaratannya sendiri bagi mereka yang ingin menjadi phlebotomist, jadi mandat negara harus selalu diperiksa. Sebagian besar sekolah terakreditasi akan memberikan informasi ini kepada siswa mereka. Beberapa memerlukan phlebotomists mereka untuk terdaftar di salah satu dari beberapa lembaga sertifikasi profesional seperti American Association of Clinical Pathologists, American Technologists, American Association of Medical Personnel, dan National Credentialing Agency. Organisasi-organisasi ini memberikan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi mereka yang berprofesi medis.