Kolumnis olahraga adalah jurnalis profesional yang memberi tahu pembaca tentang apa yang terjadi dalam olahraga. Pekerjaan itu mungkin memerlukan fokus hanya pada satu olahraga atau banyak olahraga. Kolumnis olahraga mungkin penulis lepas atau mereka mungkin menulis untuk surat kabar lokal, situs web, majalah olahraga, acara olahraga televisi, atau kolom sindikasi. Untuk menjadi kolumnis olahraga, Anda biasanya memerlukan gelar sarjana dan magang menulis olahraga perguruan tinggi.
Biasanya, mendapatkan gelar sarjana dalam sastra Inggris, sastra Amerika, atau jurnalisme adalah penting jika Anda ingin menjadi kolumnis olahraga. Sastra Inggris, sastra Amerika, atau jurnalisme adalah jurusan intensif menulis yang akan memberi Anda jenis pelatihan yang Anda butuhkan untuk menjadi kolumnis yang baik. Memang, mengambil jalur alternatif seperti mendapatkan gelar di bidang media budaya dan olahraga juga bisa dilakukan.
Selain jurusan yang disebutkan di atas, magang menulis olahraga perguruan tinggi dapat membantu. Melakukan magang bisa menjadi langkah positif bagi Anda karena magang akan melengkapi pembelajaran di kelas Anda dan membantu Anda membangun portofolio tulisan Anda yang dapat digunakan untuk membantu Anda melamar pekerjaan setelah kuliah. Departemen layanan karir di perguruan tinggi Anda harus dapat membantu Anda menemukan dan melamar magang yang sesuai dalam penulisan olahraga.
Anda kemungkinan besar akan melamar pekerjaan menulis terkait olahraga pertama Anda selama semester akhir kuliah. Tentu saja, perlu diingat bahwa pekerjaan menulis olahraga pertama Anda mungkin tidak seperti yang Anda harapkan. Misalnya, Anda mungkin menemukan diri Anda meliput olahraga lokal, tidak bertemu atlet terkenal, meneliti statistik pemain, atau melakukan pengecekan fakta alih-alih menulis ketika Anda pertama kali mulai bekerja. Mungkin bertahun-tahun sebelum Anda diberi kesempatan untuk memiliki kolom olahraga Anda sendiri.
Jam kerja kolumnis olahraga bisa lama. Juga, kolumnis olahraga harus terampil menulis, mengedit, dan memenuhi tenggat waktu. Keterampilan interpersonal yang baik juga membantu karena kolumnis olahraga harus sering mewawancarai pemain, pelatih, pemilik tim, dan orang lain yang relevan dengan olahraga.
Perlu diingat bahwa jika Anda menjadi kolumnis olahraga, hidup Anda akan dihabiskan oleh olahraga. Misalnya, jika Anda meliput tim olahraga profesional dan tim itu kebetulan mengadakan pertandingan pada hari Thanksgiving atau Natal, itu berarti Anda harus bekerja pada hari libur tersebut. Jadi, kalau mau jadi kolumnis olahraga, harus nyaman berkorban seperti itu.
Selain itu, kolumnis olahraga harus pandai menangkap momen. Ini adalah kemampuan yang melampaui kemampuan untuk hanya menyusun kalimat yang koheren untuk sebuah artikel. Misalnya, kolumnis olahraga harus secara akurat menggambarkan acara olahraga yang sedang berlangsung sambil juga menyampaikan kegembiraan atau suasana hati acara olahraga tersebut. Mampu menulis seperti itu tidak selalu mudah. Jadi, seorang kolumnis olahraga harus menjadi penulis yang sangat berbakat.