Menjadi ahli imunologi klinis berarti mendapatkan pelatihan tentang penyakit atau penyakit yang dipicu oleh kerusakan sistem kekebalan manusia. Ini adalah mekanisme pertahanan biokimia dalam yang terdiri dari beberapa komponen berbeda yang digunakan tubuh untuk melawan penyakit atau infeksi. Ahli imunologi klinis, atau ahli teknologi imunologi, termasuk dalam kategori profesional medis yang dikenal sebagai ahli teknologi laboratorium klinis, atau orang yang bekerja di klinik atau laboratorium di bawah pengawasan dokter dalam meneliti, mendiagnosis, dan mengobati penyakit. Ada dua jalur pendidikan yang bisa Anda pilih untuk menjadi ahli imunologi klinis.
Rute yang lebih populer yang calon ahli imunologi klinis ambil adalah sarjana sains dalam ilmu laboratorium klinis. Imunologi adalah komponen penting dari program semacam itu, karena kursus inilah yang mengajarkan siswa tentang ketahanan alami dan didapat dari sistem kekebalan terhadap agen berbahaya seperti virus, bakteri, dan patogen, atau kuman. Siswa juga belajar tentang agen yang menetralisir benda asing tersebut, seperti antibodi dan antigen. Mungkin juga ada setidaknya satu komponen kelas laboratorium dari kursus imunologi, yang melibatkan siswa mendapatkan pengalaman langsung dari simulasi lingkungan laboratorium.
Bidang studi lain dalam sarjana sains dalam program sains laboratorium klinis mungkin termasuk hematologi, mikrobiologi, biokimia, vitamin dan mineral, genetika dan proses mengeluarkan darah. Kursus semacam itu dimaksudkan untuk memberi setiap siswa pendidikan yang lebih menyeluruh dalam kedokteran klinis dalam perjalanan untuk menjadi ahli imunologi klinis. Kelas seperti administrasi perawatan kesehatan dan sistem informasi perawatan kesehatan mempersiapkan calon ahli imunologi klinis untuk peran administratif di fasilitas medis atau tugas administratif seperti mengatur janji temu dan memasukkan data ke dalam sistem komputer. Program sarjana diharapkan akan selesai dalam waktu empat tahun di lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi atau universitas.
Jalur yang kurang umum adalah gelar associate dalam teknologi medis dari community college atau sekolah teknik. Beberapa perguruan tinggi/universitas dan rumah sakit menawarkan pilihan pendidikan ini. Dengan teknologi dan standar medis yang semakin maju, para pemberi kerja umumnya lebih memilih calon pekerja yang memiliki gelar sarjana, karena menunjukkan tingkat pendidikan atau pelatihan yang lebih tinggi. Namun, seseorang pada akhirnya dapat menjadi ahli imunologi klinis dengan kombinasi gelar associate dan pengalaman bertahun-tahun sebagai teknisi laboratorium klinis yang bekerja di bawah ahli imunologi klinis.
Setelah lulus, seorang ahli imunologi klinis dapat berharap untuk bekerja di tempat-tempat seperti rumah sakit, klinik, perpustakaan medis dan diagnostik atau kantor dokter. Beberapa ahli imunologi klinis juga dapat ditemukan di sektor pemerintah. Ahli imunologi klinis biasanya belajar bekerja di lingkungan interdisipliner, artinya dengan para profesional seperti ahli biokimia, ahli lingkungan, ahli genetika, ahli geologi, dan dokter hewan.