Bagaimana Saya Menggunakan Clonidine untuk Tidur?

Clonidine adalah obat yang terutama diresepkan untuk mengobati tekanan darah tinggi, namun dokter mungkin juga merekomendasikannya untuk berbagai kondisi medis lainnya. Banyak orang menggunakan clonidine untuk gangguan tidur, seperti insomnia. Beberapa dokter menganjurkan penggunaan clonidine untuk gangguan tidur pada anak-anak yang juga memiliki gangguan spektrum autisme atau attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Ia bekerja dengan merelaksasi pembuluh darah dan mengurangi detak jantung. Pasien harus mengikuti petunjuk dosis dengan hati-hati dan berbicara dengan dokter mereka tentang potensi efek samping.

Obat ini tersedia sebagai patch untuk dikenakan pada kulit atau sebagai tablet untuk diminum. Ketika dokter meresepkan clonidine untuk gangguan tidur, ia dapat memulai pasien dengan dosis rendah dan meningkatkannya secara bertahap sesuai kebutuhan. Pasien dapat mengambil tablet dua sampai tiga kali sehari untuk mempertahankan tingkat efektif obat dalam tubuh mereka.

Mereka yang menggunakan patch akan memakai satu patch selama tujuh hari berturut-turut. Mereka harus mengoleskan tambalan ke area kulit yang bersih dan tidak berbulu dan menekannya dengan kuat. Setelah tujuh hari, tambalan pertama harus dilepas dan tambalan kedua harus dioleskan ke area kulit yang baru. Pasien yang menggunakan clonidine untuk masalah tidur harus menghindari penghentian obat secara tiba-tiba, bahkan jika kualitas tidur mereka membaik karena gejala penarikan dapat terjadi, termasuk gemetar tak terkendali, gugup, dan sakit kepala.

Beberapa efek samping dapat terjadi dengan penggunaan clonidine untuk gangguan tidur, yang harus dilaporkan ke dokter yang meresepkan jika menjadi parah. Ini mungkin termasuk penurunan kemampuan seksual, kelelahan, dan kelemahan. Sembelit, mual, dan muntah juga telah dilaporkan. Efek samping yang lebih parah memerlukan perawatan medis segera, seperti masalah pernapasan atau menelan, pembengkakan area wajah, atau gatal-gatal. Efek samping berbahaya lainnya mungkin jarang termasuk halusinasi, merasa pingsan, dan sesak napas, bersama dengan detak jantung yang kurang dari 60 denyut per menit.

Sebelum mengambil obat ini, pasien harus mengungkapkan kondisi medis mereka yang lain, obat-obatan, dan suplemen. Wanita yang sedang menyusui sebaiknya tidak menggunakan clonidine, dan mereka yang sedang hamil harus mendiskusikan potensi risiko dengan dokter mereka. Clonidine dapat dikontraindikasikan untuk digunakan oleh mereka yang memiliki penyakit jantung, penyakit ginjal, atau riwayat serangan jantung atau stroke. Ini dapat berinteraksi dengan obat lain, termasuk antidepresan, digitalis, atau obat lain yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi. Selain itu, konsumsi alkohol harus dihindari.