Bagaimana Saya Mengenali Gejala Overdosis Vitamin?

Gejala overdosis vitamin bervariasi tergantung pada vitamin yang telah tertelan secara berlebihan. Biasanya, hanya vitamin yang larut dalam lemak yang dapat menyebabkan overdosis. Vitamin ini, termasuk vitamin A, vitamin D, dan vitamin K, dapat terakumulasi dalam sel lemak dan mencapai konsentrasi toksik. Sebaliknya, jika vitamin larut air dalam jumlah besar dikonsumsi secara berlebihan, vitamin tersebut hanya diekskresikan dalam urin. Dua pengecualian untuk aturan ini adalah vitamin E yang larut dalam lemak, yang tidak memiliki toksisitas apapun, dan vitamin B6 yang larut dalam air, yang dapat menyebabkan gejala overdosis.

Istilah “vitamin A” mengacu pada kelas molekul yang disebut retinoid, termasuk zat retinol, retinal, asam retinoat, dan beta-karoten. Manusia perlu mendapatkan vitamin A dari makanan untuk memastikan pertumbuhan, penglihatan, reproduksi, dan kesehatan kulit yang tepat. Salah satu gejala yang paling jelas dari overdosis vitamin dengan vitamin A adalah kulit kering dan gatal. Masalah lain yang disebabkan oleh asupan berlebih, seperti peningkatan tekanan di dalam otak, dapat menyebabkan gejala termasuk penglihatan kabur dan sakit kepala.

Vitamin D memainkan peran penting dalam mengatur kadar kalsium tubuh dan dalam menjaga tulang yang kuat. Sayangnya, beberapa ahli menganggap vitamin D sebagai vitamin yang paling beracun. Tingginya kadar zat ini dapat menyebabkan peningkatan kadar kalsium dalam darah, yang menyebabkan gejala seperti sakit perut, batu ginjal, sembelit, suasana hati yang tertekan, dan pengapuran pembuluh darah.

Berbeda dengan efek samping serius yang disebabkan oleh vitamin D, gejala overdosis vitamin K biasanya ringan dan hanya menimbulkan masalah pada pasien tertentu. Vitamin ini sangat penting untuk membentuk protein yang membantu darah menggumpal. Bayi biasanya diberikan suntikan vitamin K setelah lahir untuk mencegah pendarahan atau memar yang berlebihan. Pemberian vitamin K yang berlebihan pada bayi dapat membahayakan mereka, namun karena kadar zat yang tinggi dapat merusak membran sel darah merah. Hal ini menyebabkan gejala seperti penyakit kuning, sesak napas, dan kelelahan.

Tokoferol, nama lain dari vitamin E yang larut dalam lemak, penting karena berfungsi sebagai antioksidan. Ini unik dari vitamin yang larut dalam lemak karena tidak ada toksisitas yang dikaitkan dengannya. Bahkan mengonsumsi vitamin dosis tinggi tidak menyebabkan gejala overdosis.

Pengecualian lain untuk aturan bahwa vitamin yang larut dalam lemak dapat menjadi racun adalah vitamin B6, juga dikenal sebagai pyridoxine, pyridoxal, atau pyridoxamine. Molekul ini penting dalam membantu tubuh memetabolisme makanan. Gejala overdosis vitamin B6 dapat mencakup mati rasa atau kesemutan pada ekstremitas.