Bagaimana Saya Memperhitungkan Aset di IFRS?

Akuntansi internasional umumnya mengharuskan perusahaan untuk menggunakan standar pelaporan keuangan internasional (IFRS), yaitu seperangkat prinsip akuntansi yang bervariasi di beberapa tempat jika dibandingkan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Tidak ada perbedaan besar di bagian tertentu antara IFRS dan GAAP. Misalnya, akuntansi untuk aset dalam IFRS sangat mirip jika dibandingkan dengan metode GAAP tradisional. Namun, beberapa perbedaan memang ada, seperti kemampuan untuk tidak bekerja dengan kebijakan akuntansi yang ketat. Aktiva tetap dalam akuntansi IFRS memungkinkan perusahaan untuk memilih metode mana yang akan digunakan, seperti basis biaya atau kebijakan revaluasi.

Aset dalam akuntansi IFRS masih membawa definisi normal aset dalam metode akuntansi lainnya. Secara umum, aset adalah sumber daya yang dikendalikan oleh entitas dimana manfaat ekonomi masa depan akan terjadi. Prinsip akuntansi IFRS masih memisahkan aset menjadi dua kelas umum, lancar dan jangka panjang. Kelompok pertama mewakili barang-barang yang bertahan kurang dari 12 bulan, sedangkan kelompok kedua mencakup barang-barang yang umumnya bertahan lebih dari 12 bulan. Perusahaan harus melaporkan aset di neraca dalam urutan likuiditas, seperti uang tunai, surat berharga, dan piutang, dengan jenis lain yang termasuk di antara item ini.

Aset tetap termasuk properti, pabrik, dan peralatan (PPE), yang berarti aset jangka panjang dalam prinsip IFRS. Di sini, sebuah perusahaan umumnya dapat memilih antara metode dasar biaya atau metode revaluasi untuk memesan barang-barang ini ke dalam buku besar. Sekali lagi, ada beberapa perbedaan dengan GAAP, sebagian besar dalam bagaimana perusahaan menerapkan prinsip-prinsip IFRS tertentu. IFRS mengharuskan perusahaan untuk menggunakan mata uang yang stabil saat mencatat aset ini sehingga tidak ada akuntansi untuk inflasi yang harus terjadi dalam nilai dolar untuk item ini. Perusahaan harus mengungkapkan metode mana yang dipilihnya untuk digunakan saat menghitung aset PPE di IFRS.

Akuntansi berbasis biaya untuk aset PPE berarti perusahaan mencatat aset dengan biaya perolehan ditambah biaya kecil untuk menempatkan aset tersebut untuk digunakan. Estimasi nilai sisa dan masa manfaat untuk setiap aset diperlukan untuk mendepresiasi item dengan benar dari waktu ke waktu. Metode revaluasi mengharuskan perusahaan untuk mencatat dan secara berkala menyesuaikan dasar aset PPE berdasarkan nilai pasar di pasar terbuka. Penyesuaian aset dalam IFRS dengan metode revaluasi mensyaratkan keuntungan dan kerugian dicatat terhadap pendapatan untuk periode di mana penyesuaian terjadi. Aset tanpa pasar terbuka di mana perusahaan dapat mengukur nilai saat ini tidak dapat menggunakan metode ini dalam akuntansi IFRS.