Tembikar adalah salah satu kreasi manusia dekoratif dan fungsional tertua. Benda-benda ini — termasuk pot, peralatan makan, dan benda lainnya — sering dibuat dengan tangan dan sangat dicari di pasar. Bagi seseorang yang membeli gerabah buatan tangan, faktor pertama yang harus dipertimbangkan adalah apakah gerabah tersebut akan digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Daya tahan adalah pertimbangan pemandu dalam kasus ini, jadi tembikar periuk adalah pilihan yang baik. Jenis dan teknik tembikar tertentu juga penting bagi kolektor tembikar buatan tangan. Untuk orang yang lebih mementingkan penampilan estetika, pertimbangannya mencakup desain khusus dan tampilan natural versus industrial.
Seorang individu harus menentukan jenis tembikar tertentu yang diinginkan. Tembikar tersedia di peralatan dapur seperti mangkuk atau piring. Bentuk lain, seperti vas, lebih bersifat dekoratif. Jika bentuk tembikar lebih fungsional daripada dekoratif, bentuk dan metode yang lebih keras diinginkan. Misalnya, tembikar Polandia sering dibuat dari periuk tahan lama yang tidak mudah pecah. Ini dapat menahan berbagai lingkungan yang berbeda, termasuk mesin pencuci piring dan freezer.
Tembikar mengkilap juga menawarkan perlindungan terhadap kerusakan. Glazing memberi tembikar kilau yang menarik, tetapi beberapa kolektor tembikar buatan tangan mungkin lebih menyukai penampilan yang lebih seperti asap. Pada tembikar jenis ini, objek dihaluskan dengan batu, memberikan sedikit kilau. Tembikar kemudian ditempatkan di alat pemanas dengan serbuk gergaji untuk jangka waktu tertentu, yang menciptakan penampilan berasap dan bayangan.
Tembikar buatan tangan yang terbuat dari porselen, meskipun kurang tahan lama, sering kali memiliki tampilan yang lebih kontemporer, seperti kaca, dan desain yang rumit. Orang lain menyukai tampilan yang lebih alami dan pedesaan saat mendekorasi dengan tembikar, dan itu bisa lebih baik dicapai dengan bentuk-bentuk tertentu, seperti tembikar gerabah. Selain itu, orang-orang dari budaya tertentu menghasilkan tembikar dengan pola dan desain berbeda yang dapat menarik bagi individu yang tertarik pada budaya tertentu.
Tampilan tembikar buatan tangan yang lebih natural dapat dicapai jika tembikar dibuat melalui metode lilitan dan jepit. Ini adalah metode paling awal dan paling langsung untuk membuat tembikar dengan tangan. Dalam teknik ini, pembuat hanya membuat alas dari tanah liat dan membentuknya menjadi bentuk yang diinginkan dengan tangan dan jarinya. Metode terkait terjadi ketika pembuat memotong bentuk dari lempengan tanah liat. Metode roda tembikar yang lebih kontemporer, di sisi lain, memungkinkan pembentukan bahan yang lebih halus dan spesifik. Tembikar buatan tangan yang dicapai melalui metode ini juga cenderung memiliki penampilan yang lebih selesai.