Bagaimana Saya Memilih Solo Cello Terbaik?

Memilih solo cello terbaik membutuhkan melihat apa yang pemain cello mampu menggambar dari instrumen. Ini juga membutuhkan pertimbangan timbre dan jangkauan instrumen. Tempat dan penonton untuk solo juga penting. Daftar repertoar adalah sumber yang baik untuk menemukan solo setelah pemain mempertimbangkan faktor-faktor ini.

Hal pertama yang harus dilakukan saat memilih solo cello adalah menentukan level permainan pemain. Solo cello awal, misalnya, mungkin berfokus pada teknik membungkuk tertentu atau berpusat di sekitar satu senar. Selo solo tingkat lanjut, sebaliknya, mungkin beralih dengan cepat dari pizzicato, atau permainan dipetik, ke arco, atau permainan membungkuk; membutuhkan perpindahan dari string ke string dengan mudah dan memiliki bagian yang lebih cepat dengan lebih banyak artikulasi.

Setelah memilih level pemain, tentukan tempat untuk solo cello. Spasi tertentu tidak sesuai untuk solo yang berada di bawah rentang cello. Contohnya adalah bermain di luar ruangan, seperti yang mungkin terjadi di pesta pernikahan. Ruang lain, seperti gereja, lebih bergema dan dengan demikian memungkinkan orang untuk mendengar bahkan nada dasar dengan jelas.

Terhubung ke tempat adalah penonton. Misalnya, orang yang mengetahui cello hanya sebagai instrumen klasik mungkin mengharapkan sesuatu seperti suite cello oleh Johann Sebastian Bach. Orang lain mungkin menyadari bahwa cello dapat menjadi “listrik” atau diperkuat dan digunakan secara efektif dalam musik pop dan rock. Konser dengan tujuan menampilkan teknik cello modern mungkin memiliki penonton yang berharap mendengar metode seperti harmonik dan wah. Penonton yang sangat muda dan tua mungkin tidak dapat duduk melalui solo yang panjang.

Pertimbangan lain dalam memilih solo cello terbaik adalah waktu istirahat. Dalam solo iringan, pemain cello memiliki kesempatan untuk istirahat, karena pianis atau instrumentalis pendukung lainnya dapat memainkan selingan di antara etalase cello. Ini menjadi semakin penting semakin sulit solonya, karena solo yang lebih sulit biasanya membutuhkan lebih banyak dalam hal kontrol jari dan lengan. Dalam cello tanpa pendamping, pemain cello tidak mendapatkan kesempatan ini untuk memulihkan diri. Solo tanpa iringan juga bisa membuat pemain gugup karena dia tidak bisa bersembunyi di balik iringannya, tetapi sebaliknya, solo ini adalah kesempatan bagus untuk benar-benar memusatkan perhatian pada pemain cello.

Begitu seseorang tahu apa yang dia cari dalam hal level permainan, tempat, penonton dan waktu istirahat, memeriksa daftar repertoar pemain cello lain memberikan petunjuk tentang solo tertentu yang harus dicoba. Pemain cello harus mempertimbangkan potongan yang sering dilihat sebagai repertoar yang cukup standar, sedangkan potongan yang jarang muncul mungkin lebih kontemporer atau memiliki tingkat kesulitan yang lebih sulit. Semakin terkenal sebuah karya, semakin penting bahwa pemain tampil dengan sempurna, karena penonton akan lebih mampu mengenali kesalahan.