Bagaimana Saya Memilih Sistem Akuakultur Terbaik?

Memilih sistem akuakultur terbaik untuk kebutuhan Anda tergantung pada apa yang Anda harapkan dari sistem Anda. Sistem kolam dan keramba cocok untuk peternakan skala kecil dan besar yang ingin menambah penghasilan mereka. Produksi skala besar yang ingin membudidayakan ikan sepanjang tahun akan mendapat manfaat dari sistem budidaya resirkulasi.

Sistem akuakultur adalah teknik budidaya ikan. Akuakultur telah ada selama ribuan tahun dan digunakan di seluruh dunia. Untuk sebagian besar sejarahnya, akuakultur terbatas pada sistem kolam, yang memungkinkan pertumbuhan ikan di kolam kecil buatan manusia atau kolam alami. Sistem ini dapat dijalankan dalam skala kecil, di mana benih ikan ditambahkan dan ikan dewasa dikeluarkan secara terus menerus. Meskipun tidak ada panen besar dalam sistem jenis ini, sejumlah kecil ikan dapat dikumpulkan sepanjang tahun, dan ini adalah sistem yang sangat baik untuk keluarga yang ingin melengkapi makanannya.

Sistem budidaya tambak skala besar adalah pilihan bagi petani yang ingin menambahkan ikan ke tambak yang sudah mapan. Kolam kecil dan alami dapat digunakan, atau kolam dapat dibuat. Ini adalah jenis sistem yang relatif murah untuk memulai, meskipun membutuhkan lahan yang luas.

Dalam sistem kolam, air perlu dipantau setiap hari untuk suhu dan tingkat oksigen terlarut. Sistem aerasi dapat digunakan untuk menambahkan oksigen ke kolam. Potensi hidrogen (pH) dan kadar amonia juga perlu diperiksa setiap minggu, dan kolam perlu dikeringkan setiap satu atau dua tahun untuk menghilangkan puing-puing organik.

Peternakan keramba adalah pilihan yang baik bagi petani yang mencari pendapatan musiman tambahan, dan perawatannya mudah, asalkan ada akses yang siap ke badan air yang ada. Dalam sistem budidaya keramba, keramba diapungkan di danau dan diisi dengan benih ikan. Bagian bawah kandang harus beristirahat setidaknya 2 kaki (0.6 m) di atas dasar danau, meskipun air yang lebih dalam memberikan sirkulasi yang lebih baik.

Meskipun air danau bersirkulasi melalui keramba, kadar oksigen tetap harus diperiksa setiap hari, dan ikan dalam keramba mendapat manfaat dari aerator. Ganggang dan kotoran lainnya harus dibersihkan secara berkala, dan kandang harus diperiksa secara teratur untuk memastikan kondisinya baik. Satwa liar juga dapat menjadi masalah dalam sistem keramba, sehingga keramba perlu dilindungi dari burung atau mamalia yang mungkin mencoba memakan ikan.

Untuk petani tingkat lanjut yang ingin membudidayakan ikan sepanjang tahun, sistem akuakultur sirkulasi dalam atau luar ruangan dapat digunakan. Sistem ini sejauh ini merupakan yang paling maju secara teknis, dan cukup mahal untuk memulai tetapi menghasilkan ikan dalam jumlah besar dan memberi petani kendali atas semua aspek proses budidaya. Dalam sistem resirkulasi, kualitas air adalah kuncinya. Air harus dibersihkan dari limbah padat melalui penggunaan bak pengendapan, filter drum atau alat filtrasi lainnya. Ikan juga menghasilkan limbah cair yang harus dikeluarkan dari sistem melalui penggunaan bio filter.

Air harus terus bergerak dalam sistem budidaya jenis ini, dan sistem cadangan mutlak diperlukan karena ikan dapat mulai mati setelah hanya 30 menit di air yang tergenang. Semua aspek kualitas air harus diperiksa setiap hari, dan sebagian besar sistem juga memerlukan penambahan air karena kehilangan karena penguapan. Ikan dalam sistem ini mudah dipanen dan diproduksi sepanjang tahun, yang membuatnya ekonomis dari waktu ke waktu.