Rencana reinvestasi adalah jenis alat keuangan yang memungkinkan untuk mentransfer atau menginvestasikan kembali aset dari akun yang ada ke akun baru yang memungkinkan investasi tersebut terus berkembang. Ada rencana jenis ini yang dirancang untuk memungkinkan karyawan menggulirkan saldo rencana pensiun yang disponsori karyawan ke dalam rencana tabungan lain, serta rencana reinvestasi saham yang memungkinkan investor untuk mengambil dividen yang diperoleh dari investasi yang dimiliki saat ini dan menggunakan hasil tersebut untuk membeli saham tambahan. Memilih rencana reinvestasi yang tepat memerlukan evaluasi yang cermat terhadap potensi setiap strategi yang mungkin, menilai tingkat risiko yang terlibat, dan juga mempertimbangkan jenis manfaat atau kewajiban pajak apa yang mungkin terjadi sebagai akibat dari pemindahan tersebut.
Salah satu poin pertama yang perlu dipertimbangkan dengan rencana reinvestasi apa pun adalah jenis pengembalian apa yang dapat diharapkan secara wajar dari langkah tersebut. Idenya adalah untuk memastikan bahwa aset yang diinvestasikan kembali memiliki kesempatan untuk membantu investor bergerak lebih dekat ke tujuannya. Ini membutuhkan melihat secara dekat jenis pengembalian yang mungkin direalisasikan dari waktu ke waktu. Misalnya, jika seorang investor meninggalkan perusahaan dan harus memasukkan saldo rencana pensiun ke akun baru, tujuannya adalah memilih akun reinvestasi yang kemungkinan akan menghasilkan setidaknya jenis pertumbuhan yang sama dengan rencana lama. Dengan cara yang sama, rencana reinvestasi dividen harus fokus pada kesempatan untuk membeli lebih banyak saham dengan dividen yang mampu atau menghasilkan pengembalian yang sama seperti saham yang sudah dimiliki dalam portofolio.
Seiring dengan mengukur potensi rencana reinvestasi, penting juga untuk mengidentifikasi tingkat risiko yang terkait dengan rencana baru dibandingkan dengan opsi lain. Tujuannya adalah untuk memastikan tingkat risiko sejalan dengan potensi imbalan, dan idealnya melibatkan risiko yang sama atau bahkan lebih kecil dari strategi investasi awal. Memperhatikan dengan seksama aspek rencana reinvestasi ini sangat penting ketika memindahkan investasi ke jenis rencana baru yang sangat berbeda dari rencana awal.
Selain menilai potensi pertumbuhan dan risiko terkait, penting juga untuk mempertimbangkan konsekuensi pajak dari rencana reinvestasi yang sedang dipertimbangkan. Bergantung pada undang-undang perpajakan yang relevan bagi investor, beberapa metode dapat menimbulkan beban pajak yang harus dihormati. Kapan dan sedapat mungkin, tujuannya adalah untuk mengidentifikasi rencana reinvestasi yang memungkinkan transfer terjadi tanpa meminta pajak apa pun yang harus dibayar pada saat itu. Rencana dengan semacam pengaturan pajak tangguhan berarti bahwa investor tidak berutang pajak sampai penarikan dilakukan dari rencana dan digunakan sebagai sumber pendapatan. Melakukannya berarti lebih banyak uang masuk ke dalam rencana, dividen dan bunga dapat bertambah pada saldo itu, dan pada akhirnya rencana tersebut diposisikan untuk menghasilkan pengembalian tambahan bagi investor.