Bagaimana Saya Memilih Program Pelatihan Triathlon Sprint Terbaik?

Program pelatihan triathlon terbaik sebagian besar ditentukan oleh jadwal individu. Untungnya untuk triatlon pemula, program pelatihan triatlon sprint tidak memerlukan jam pelatihan intensif yang diperlukan untuk triatlon Olimpiade atau Ironman. Program pelatihan triathlon sprint yang solid akan mencakup latihan aerobik, beberapa latihan anaerobik, waktu istirahat dan pemulihan yang tepat, dan peregangan. Program pelatihan triathlon sprint terbaik juga akan unik untuk setiap individu karena banyak faktor seperti usia, jenis kelamin, dan tingkat kebugaran saat ini ikut berperan.

Dalam mencari program latihan triathlon sprint yang paling sesuai dengan atlet, penting untuk memahami disiplin ilmu yang diperlukan. Triathlon sprint yang khas terdiri dari renang sekitar 550 yard (500 m), lomba sepeda 10 mil (16 km), dan lari tiga mil (5 km), meskipun triathlon sedikit berbeda tergantung pada lokasi kursus. Biasanya program pelatihan triathlon sprint yang baik mencakup pelatihan aerobik minimal delapan jam per minggu yang harus dipertimbangkan dalam jadwal harian atlet. Karena kompetisi melibatkan renang, bersepeda, dan lari, masing-masing disiplin ini juga harus menjadi bagian dari program pelatihan yang baik.

Faktor yang sangat penting dalam program pelatihan triathlon sprint yang baik adalah memberikan waktu yang cukup untuk istirahat dan pemulihan yang tepat. Pentingnya pemulihan tidak dapat cukup ditekankan. Tubuh perlu memperbaiki dirinya sendiri secara teratur setelah pengerahan tenaga yang kuat yang sering dialami dalam latihan triathlon. Indikator program sprint yang baik adalah setidaknya satu hari pemulihan per minggu. Hari pemulihan ini harus ada setelah latihan terberat dalam jadwal latihan mingguan. Yang terpenting, terserah pada atlet untuk memantau kesehatannya selama siklus latihan yang berat, dan membiarkan tubuh beristirahat jika sakit.

Latihan bata adalah indikator lain dari program pelatihan triathlon sprint yang baik. Bata adalah latihan apa pun yang diikuti secara berurutan oleh yang lain, seperti lari segera setelah bersepeda. Latihan bata melatih tubuh dan otot untuk berhasil melakukan transisi dari aerobik berdampak rendah ke aerobik yang berat. Pelatihan otot ini memungkinkan seorang atlet untuk merasa kurang lelah dan pegal setelah acara sebelumnya.