Perangkat lunak pengenalan karakter optik (OCR) open source adalah program komputer yang mengambil file gambar dengan teks dan mengubahnya menjadi file teks, memungkinkan pengguna untuk memindai dokumen tertulis atau diketik menjadi dokumen teks, bukan hanya file gambar. Untuk melakukan ini, perangkat lunak OCR open source melihat melalui database gaya teks dan menafsirkan dokumen menjadi file teks. Memilih program OCR terbaik membutuhkan melihat berapa banyak gaya teks yang dipahami program dan akurasi keseluruhannya dalam menebak huruf. Memiliki sejumlah besar file gambar yang dapat ditafsirkan juga berguna, seperti halnya memiliki mekanisme pembelajaran sehingga perangkat lunak dapat melakukan koreksi diri.
Ketika perangkat lunak OCR open source melihat file gambar dengan teks, seperti dokumen yang dipindai, program secara bersamaan melihat file gambar dan database gaya teksnya. Ketika program melihat karakter yang dikenalinya, atau karakter yang serupa, program akan menafsirkannya sebagai huruf. Untuk membuat tebakan terbaik, dan untuk meningkatkan jumlah gaya font yang dipahami oleh program OCR, memiliki program dengan database gaya yang ekstensif adalah yang terbaik. Jika tidak memiliki basis data yang luas, kemampuan untuk menambahkan font khusus ke program dapat menggantikannya.
Meskipun akan lebih baik jika semua perangkat lunak OCR open source dapat menulis teks yang benar dengan akurasi 100 persen, hal ini tidak selalu terjadi. Dalam istilah dasar, semua program OCR menebak karakter dan mencoba membentuk urutan huruf dan kata yang dapat dipahami yang menurutnya paling baik menafsirkan dokumen. Mendapatkan sistem OCR dengan akurasi tertinggi akan menjadi yang terbaik bagi pengguna, karena lebih sedikit waktu yang akan dihabiskan untuk mengoreksi kata atau frasa yang tidak akurat.
Untuk menginterpretasikan file gambar dengan teks di dalamnya, perangkat lunak open source OCR harus mendukung file gambar tersebut. Jika tidak ada dukungan untuk file gambar, maka itu tidak akan dapat melihatnya, yang dapat mengurangi efisiensi program, terutama jika pengguna memiliki banyak jenis gambar yang tidak didukung. Menggunakan program OCR dengan jumlah terbesar jenis file yang didukung akan memastikan bahwa pengguna akan dapat menginterpretasikan sejumlah besar dokumen.
Salah satu konsep utama di balik perangkat lunak OCR open source adalah kecerdasan buatan (AI). Sistem AI ini mampu membantu program OCR melakukan tebakan dan, setelah membaca gaya baru selama beberapa waktu, akurasi program OCR akan mulai meningkat. Memiliki AI yang kuat akan memperkenalkan mekanisme koreksi diri yang akan membantu akurasi tanpa pengguna harus melakukan apa pun.