Model pro forma adalah metode yang digunakan perusahaan untuk mengumpulkan dokumen atau informasi yang merupakan perkiraan transaksi masa depan. Dokumen pro forma yang paling umum biasanya laporan keuangan yang berisi jumlah dolar yang diharapkan dari aktivitas bisnis masa depan. Untuk memilih yang terbaik, perusahaan harus melihat input data yang tersedia dan memutuskan seperti apa pernyataan pro forma dan siapa yang akan menggunakan pernyataan tersebut untuk membuat keputusan. Contoh lain dari dokumen pro forma adalah faktur perdagangan yang menyertakan item dalam transaksi di masa mendatang. Meskipun bisnis belum menyelesaikan transaksi, dokumen hanya menyatakan nilai barang dalam transaksi potensial di masa depan.
Input yang masuk ke model pro forma dapat menentukan model mana yang akan digunakan saat mencoba membuat dokumen berwawasan ke depan. Seperti pada contoh di atas, satu model untuk laporan keuangan dan model lainnya untuk faktur perdagangan. Masing-masing model adalah untuk jenis informasi tertentu, yang mengarah pada pembuatan model tertentu. Dengan pemikiran ini, sebuah perusahaan berpotensi memiliki lebih dari satu model pro forma untuk kegiatan bisnis. Memiliki lebih dari satu model untuk dokumen pro forma memungkinkan perusahaan memprediksi secara akurat berbagai jenis aktivitas bisnis.
Model pro forma kemungkinan besar memiliki bentuk standar yang menghasilkan dokumen yang sama dalam hal format. Individu yang menyiapkan model pro forma mungkin perlu mengingat format keluaran ini saat memilih model sejak awal. Misalnya, laporan keuangan pro forma kemungkinan besar harus terlihat seperti laporan keuangan sebenarnya yang disiapkan oleh departemen akuntansi. Hal yang sama berlaku untuk faktur perdagangan, di mana perkiraan harus dalam format yang mirip dengan faktur sebenarnya. Memiliki model pro forma yang menghasilkan output yang berbeda dari output tradisional dapat menimbulkan kebingungan di perusahaan.
Satu pertimbangan terakhir untuk model pro forma adalah pengguna informasi. Individu yang menggunakan informasi mungkin tidak memiliki semua kebutuhan yang sama untuk data. Oleh karena itu, perusahaan mungkin memerlukan model yang menyediakan data untuk pemilik dan eksekutif dan satu lagi untuk manajer operasional. Dalam beberapa kasus, model pro forma yang sama mungkin dapat menciptakan output yang dibutuhkan untuk setiap individu melalui perubahan kecil pada input yang ditempatkan ke dalam model. Model-model ini kemungkinan besar untuk pemangku kepentingan internal daripada pemangku kepentingan luar.