Langkah pertama untuk membuat survei budaya organisasi adalah menentukan apa sebenarnya survei itu. Survei harus memiliki tujuan untuk memberikan indikasi ruang lingkup dan fokus survei. Ini karena survei budaya organisasi dapat berfokus pada satu atau dua aspek budaya organisasi, atau dapat berfokus pada seluruh budaya perusahaan yang ada di organisasi. Tujuan dari survei mungkin untuk mengatasi ketidakseimbangan tertentu dalam budaya perusahaan. Contoh ketidakseimbangan semacam itu dapat berupa persepsi ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam organisasi atau persepsi marginalisasi minoritas. Survei juga bisa memiliki tujuan lain, seperti meningkatkan produktivitas karyawan dan meningkatkan keuntungan.
Setelah tujuan atau sasaran survei ditetapkan, langkah selanjutnya adalah merancang kuesioner yang didasarkan pada tujuan atau sasaran survei budaya organisasi. Survei dapat dilakukan oleh organisasi itu sendiri atau oleh perusahaan independen, yang mengkhususkan diri dalam melakukan survei. Prosesnya dapat dimulai dengan mendistribusikan survei kertas kepada karyawan, mengajukan pertanyaan kepada mereka, atau meminta mereka untuk memberikan umpan balik anonim secara online. Setiap perusahaan memiliki metodenya sendiri dalam menyusun kuesioner survei; mungkin memiliki beberapa bagian dan subbagian. Bagian ini mungkin membahas masalah seperti misi perusahaan dan kepemimpinan. Karyawan mungkin ditanyai tentang misi dan moto organisasi. Mereka mungkin juga diminta untuk menilai kepemimpinan korporasi, yang mencakup CEO, manajer, supervisor, kepala departemen, dan orang lain yang memegang posisi otoritas.
Pertanyaan lain dalam survei budaya organisasi dapat mencakup penilaian pengetahuan atau pendapat karyawan mengenai nilai-nilai perusahaan dan budaya perusahaan dalam organisasi. Hal ini akan memberikan kesempatan kepada manajemen perusahaan untuk mengetahui apakah karyawan memahami tujuan perusahaan, dan juga, apakah mereka semua memiliki pemahaman yang sama tentang budaya perusahaan perusahaan. Saat menyusun survei, area konsentrasi lain mungkin mencakup pendapat karyawan mengenai pekerjaan itu sendiri dan bagaimana perasaan mereka tentang bekerja untuk perusahaan. Mereka mungkin diminta untuk menjelaskan beberapa tugas mereka dan untuk menyatakan semua jenis pengembangan karir yang mungkin mereka butuhkan. Di akhir survei budaya organisasi, karyawan akan diberi kesempatan untuk memberikan komentar tentang bagaimana menurut mereka perusahaan dapat berkembang.