Memahami ironi sangat penting untuk apresiasi sastra dan retorika. Ada beberapa cara bagi seorang guru bahasa Inggris untuk menunjukkan kepada siswanya nuansa ironi. Untuk membuat rencana pelajaran ironi, Anda harus menemukan definisi yang baik tentang ironi dan berbagai jenis ironi, menemukan contoh dari masing-masing jenis, dan membuat aktivitas untuk melibatkan siswa dalam pelajaran.
Tergantung pada tingkat apa yang Anda ajarkan, definisi yang Anda gunakan untuk “ironi” dapat berkisar dari yang sangat sederhana hingga yang sangat kompleks. Untuk siswa sekolah menengah pertama, definisi seperti “kata-kata yang mengungkapkan sesuatu selain dari apa yang tampaknya berarti” mungkin sudah cukup. Untuk siswa yang lebih dewasa, definisi ironi yang lebih mendalam mungkin diperlukan dan mungkin mencakup penjelasan tentang perbedaan antara arti kata yang sebenarnya dan yang dimaksudkan. Glosarium istilah sastra yang sesuai dengan usia dapat memberikan setidaknya tempat awal untuk rencana pelajaran ironi Anda.
Anda terutama harus mengatasi ironi situasional, di mana situasi ternyata berbeda dari yang dimaksudkan; ironi verbal, di mana ada perbedaan antara arti sebenarnya dari kata-kata dan apa yang tersirat; dan ironi dramatis, di mana karakter dalam cerita tidak memiliki informasi yang diketahui penonton. Tentu saja, agar definisi ini bermanfaat bagi siswa, rencana pelajaran ironi Anda harus menyertakan banyak contoh untuk menunjukkan bagaimana ironi digunakan dalam sastra atau retorika. Anda dapat menulis contoh-contoh ini sendiri, atau Anda dapat mengambilnya dari buku atau puisi yang telah dibaca kelas.
Rencana pelajaran ironi yang baik tidak hanya akan mengajarkan siswa definisi ironi, tetapi juga membantu mereka memahami pengaruhnya terhadap pembaca. Pada akhir pelajaran, siswa harus memahami bahwa ironi dapat berupa tragis atau lucu — atau terkadang keduanya pada saat yang bersamaan. Di Romeo dan Juliet, misalnya, Romeo percaya Juliet sudah mati sehingga dia bunuh diri, meskipun penonton tahu dia sebenarnya akan bangun. Anda dapat meminta siswa untuk mempertimbangkan adegan ini dari perspektif Romeo, perspektif Juliet, dan perspektif mereka sendiri, sehingga mereka akan memahami bagaimana ironi dramatis dalam adegan tersebut merupakan bagian dari klimaks drama yang tragis. Contoh ini dapat dikontraskan dengan contoh lain di mana ironi dramatis digunakan untuk tujuan komedi.
Untuk membantu siswa menginternalisasi konten, rencana pelajaran ironi harus secara aktif melibatkan mereka dalam beberapa cara. Suatu kegiatan mungkin melibatkan menganalisis dan membuat presentasi tentang contoh ironi yang Anda berikan. Sebagai alternatif, Anda dapat meminta siswa membuat contoh ironi situasional, verbal, atau dramatis mereka sendiri, baik secara mandiri atau dalam kelompok. Kemungkinan untuk aktivitas hampir tidak terbatas, tetapi aktivitas apa pun yang Anda pilih akan membantu siswa mengenali ironi ketika mereka menghadapinya. Siswa juga harus mampu menganalisis mengapa penulis menggunakan ironi serta dapat menggunakan ironi secara efektif dalam pidato dan tulisan mereka sendiri.