Bagaimana Saya Membuat Model Arus Kas?

Model arus kas membantu pemilik dan manajer menghitung kas yang diharapkan dari aktivitas bisnis tertentu. Model-model ini seringkali berbeda untuk setiap situasi, karena hanya sedikit aktivitas dalam bisnis yang persis sama. Untuk membuat model arus kas, langkah-langkahnya termasuk memilih kerangka waktu yang akan diukur, menggunakan rumus untuk memperkirakan arus kas masuk dan arus keluar, memutuskan apakah akan menggunakan model arus kas yang didiskontokan atau tidak, dan membandingkan arus kas positif dengan proyek-proyek sebelumnya. Langkah-langkah ini serupa untuk setiap situasi model.

Kerangka waktu yang terukur adalah suatu keharusan saat mengukur arus kas. Dalam jenis sistem manajemen proyek, pemilik dan manajer akan sering memecah model untuk setiap proyek dan garis waktu tertentu dalam setiap proyek. Misalnya, model arus kas umum di perusahaan konstruksi. Individu di perusahaan ini harus menyelesaikan proyek tepat waktu; ini memberikan kesempatan untuk mengukur arus kas atas dasar tertentu. Menggunakan kerangka waktu tertentu membantu perusahaan membuat analisis yang lebih dalam untuk mengukur proses arus kas perusahaan secara keseluruhan.

Rumus untuk memperkirakan arus kas pasti akan bervariasi. Praktik umum untuk proses ini adalah memperkirakan total pendapatan yang akan diterima perusahaan, dan kemudian mengurangi biaya yang diperlukan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Misalnya, jika setiap anggota dalam tenaga penjualan menghasilkan rata-rata $25,000 Dolar AS (USD) per bulan, maka perusahaan akan membandingkan berapa biaya untuk merekrut, melatih, dan membayar anggota tim baru ini. Angka yang tersisa kemudian menjadi arus kas yang diserahkan kepada perusahaan untuk membayar biaya dan memberi imbalan kepada pemilik atau pemegang saham dengan keuntungan.

Menggunakan model arus kas yang didiskon membantu memperkirakan arus kas masa depan untuk beberapa tahun. Nilai perkiraan ini perlu didasarkan pada nilai dolar saat ini untuk perbandingan yang akurat dengan uang yang dihabiskan untuk proyek-proyek baru. Pemilik dan pengelola akan memperkirakan arus kas dan mendiskontokannya kembali ke jumlah dolar saat ini menggunakan tingkat diskonto, seperti biaya modal yang terkait dengan dana pinjaman. Proses ini biasa terjadi karena memberikan analisis kuantitatif pada model yang dapat menghilangkan subjektivitas human error.

Model bisnis memungkinkan untuk perbandingan antara satu atau lebih proyek. Meskipun setiap proyek berbeda, membandingkan efektivitas model dapat membantu perusahaan menyempurnakan proses pemodelan bisnis mereka. Perbandingan juga membantu perusahaan menemukan proyek mana yang menghasilkan pengembalian uang tertinggi. Pemilik dan manajer juga dapat membantu perusahaan melakukan diversifikasi dengan mengambil proyek yang memiliki risiko rendah dan pengembalian uang tunai yang rendah, yang dapat mengimbangi proyek berisiko dengan pengembalian uang yang meragukan.