Prosedur transplantasi rambut bisa sangat membantu baik pria maupun wanita yang mengalami kerontokan rambut. Namun, setelah prosedur transplantasi rambut, banyak pasien berakhir dengan beberapa jenis jaringan parut di area tempat sumbat rambut diambil, yang dikenal sebagai area donor. Area donor ini biasanya berada di bagian belakang atau samping kepala, dan terkadang jaringan parut di area ini dapat ditutupi oleh gaya rambut tertentu. Beberapa pasien transplantasi rambut lebih suka menutupi bekas luka ini dengan menggunakan concealer yang dioleskan setiap hari, sementara yang lain lebih suka metode tato yang lebih permanen. Ada juga beberapa operasi yang dapat menutupi bekas luka transplantasi.
Mungkin metode yang paling mudah dan paling murah untuk menyembunyikan bekas luka transplantasi rambut adalah dengan menumbuhkan rambut sampai panjang tertentu. Pria dan wanita yang lebih menyukai rambut panjang biasanya tidak perlu melakukan lebih dari ini untuk menyembunyikan bekas luka transplantasi rambut dari pandangan. Namun, mereka yang lebih menyukai gaya rambut pendek biasanya harus mencari metode lain untuk menutupi bekas luka ini.
Ada sejumlah concealer khusus di pasaran yang dirancang untuk membantu menyamarkan rambut yang menipis serta bekas luka transplantasi rambut. Concealer ini dibuat dalam berbagai rona dan corak yang berbeda untuk mencocokkan hampir setiap warna rambut, dan mereka dapat diterapkan segera setelah jahitan dilepas dari area donor. Meskipun metode ini cukup murah, banyak pasien transplantasi rambut tidak suka bahwa concealer harus diterapkan setiap hari dan kadang-kadang beberapa kali sehari.
Tato rambut mikro, kadang-kadang dikenal (MHT), adalah solusi yang lebih permanen yang digunakan saat menyembunyikan bekas luka dari transplantasi rambut. Selama prosedur ini, bekas luka transplantasi rambut ditutupi dengan tato. Tato ini dibuat agar terlihat sedekat mungkin dengan warna rambut alami orang tersebut. Untuk mencapai efek ini, berbagai ukuran jarum digunakan, serta pigmentasi yang sedikit berbeda
Individu yang mencari cara untuk menghilangkan bekas luka transplantasi rambut daripada hanya menutupinya memiliki pilihan operasi revisi bekas luka kulit kepala. Selama prosedur ini, jaringan parut diangkat, dan kulit kepala ditarik kembali. Meskipun bekas luka secara teknis akan tetap ada, itu akan jauh lebih kecil dan kurang terlihat oleh mata yang tidak terlatih. Setelah operasi ini, seiring bertambahnya usia pasien dan kulit kepala kehilangan elastisitasnya, ada kemungkinan bekas luka dapat melebar dan terlihat kembali.
Ekstraksi unit folikel (FUE) adalah operasi lain yang dapat menyembunyikan bekas luka transplantasi rambut. Dalam prosedur ini, setiap rambut dan folikel diambil dari area kulit kepala di sekitar bekas luka, atau dari janggut. Rambut-rambut ini kemudian ditanamkan langsung ke bekas luka, dan tumbuh seperti rambut biasa. Individu dengan bekas luka yang lebih kecil dan rambut yang tersisa adalah kandidat utama untuk prosedur ini.