Bagaimana Patogenesis Hipertensi?

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, bisa menjadi kondisi medis yang mengancam jiwa. Penyebab, atau patogenesis, hipertensi tergantung pada jenis hipertensi yang terlibat. Sedikit yang diketahui tentang penyebab hipertensi primer selain kongenital. Patogenesis hipertensi sekunder biasanya mencakup kondisi medis yang menyertainya, gaya hidup yang tidak aktif, diet yang tidak sehat, dan cacat struktural. Beberapa obat dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, seperti obat-obatan terlarang, alkohol, dan tembakau.

Hipertensi primer atau esensial tidak diketahui penyebabnya. Beberapa orang mengalami tekanan darah tinggi seiring bertambahnya usia, bahkan jika mereka tidak pernah menunjukkan perilaku atau masalah kesehatan apa pun yang diketahui menyebabkan hipertensi sekunder. Beberapa penelitian menunjukkan ini mungkin ada hubungannya dengan kelainan struktural jantung, arteri, dan vena.

Pada hipertensi sekunder, orang sering mewarisi kecenderungan hipertensi. Dalam kasus ini, patogenesis hipertensi dapat dipercepat dengan penambahan berat badan dan tidak aktif. Orang yang lahir dengan atau mengembangkan diabetes berada pada risiko tekanan darah tinggi. Karena ginjal memainkan peran besar dalam membersihkan darah, orang dengan sistem ginjal yang tidak berfungsi dapat mengembangkan hipertensi.

Gaya hidup yang tidak aktif adalah patogenesis hipertensi yang lazim, serta diet tinggi lemak tidak sehat. Kedua faktor ini dapat menyebabkan sirkulasi yang buruk dan obesitas, kontributor lain untuk tekanan darah tinggi. Memotong lemak jenuh, minyak terhidrogenasi sebagian, dan lemak trans biasanya mencegah pembentukan plak berbahaya di arteri. Latihan fisik membantu mengurangi trigliserida, atau lemak dalam darah, yang dapat memiliki efek menguntungkan dalam mengurangi risiko hipertensi.

Makan terlalu banyak garam juga berhubungan dengan patogenesis hipertensi. Makanan banyak orang mengandung lebih dari 500 hingga 2,400 miligram natrium yang dibutuhkan tubuh mereka setiap hari. Natrium sering disembunyikan dalam makanan kemasan dan olahan. Beberapa item pada menu makanan cepat saji mengandung sodium sepanjang hari. Beberapa orang tidak memproses natrium dengan benar, yang dapat menyebabkan kondisi hipertensi.

Terlalu sedikit kalium dalam makanan juga merupakan patogenesis khas hipertensi. Kalium, yang terkandung dalam makanan seperti pisang dan alpukat, menjaga kadar natrium tetap seimbang. Jika kadar kalium terlalu rendah atau seseorang tidak dapat menyerap atau memproses kalium, kadar natrium cenderung tetap tinggi, sering kali menyebabkan tekanan darah tinggi.
Obat-obatan seperti dekongestan, pil KB, dan obat flu terkadang bisa menjadi patogenesis hipertensi. Minum alkohol dan menggunakan produk tembakau juga dapat menyebabkan hipertensi dari waktu ke waktu. Stimulan seperti amfetamin dan kokain dapat meningkatkan tekanan darah ke tingkat yang berbahaya.