Bagaimana Metabolisme dan Latihan Terkait?

Metabolisme adalah kombinasi proses biologis dan reaksi kimia yang terjadi dalam suatu organisme untuk mengubah makanan menjadi bahan bakar bagi tubuh. Tingkat metabolisme adalah tingkat di mana proses ini membakar kalori yang dicerna dan mengubahnya menjadi energi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat metabolisme, seperti usia, jenis kelamin, genetika, massa tubuh, dan diet, tetapi salah satu faktor terbesar adalah hubungan antara metabolisme dan olahraga.

Tingkat metabolisme total seseorang ditentukan oleh tingkat di mana tubuh menggunakan energi untuk proses vital. Ini termasuk aktivitas seperti pernapasan dan sirkulasi darah. Juga disebut tingkat metabolisme basal, atau BMR, ini adalah tingkat di mana tubuh membakar kalori selama aktivitas fisik; dan tingkat di mana tubuh membakar kalori selama pencernaan makanan. Ini membuktikan bahwa metabolisme dan olahraga berhubungan langsung. Semakin besar aktivitas fisik, semakin cepat tubuh membakar kalori, yang berarti semakin tinggi tingkat metabolismenya.

Kebanyakan peneliti mengatakan bahwa olahraga adalah cara terbaik untuk meningkatkan metabolisme seseorang. Latihan aerobik seperti lari, berenang, atau lompat tali, yang meningkatkan detak jantung dan laju pernapasan tubuh, dapat mempercepat metabolisme selama empat jam atau lebih setelah dia berhenti berolahraga. Peningkatan metabolisme yang berkelanjutan ini membakar kalori tambahan dan merupakan salah satu alasan mengapa orang yang ingin menurunkan berat badan harus memasukkan latihan aerobik ke dalam rutinitas harian mereka.

Cara lain di mana metabolisme dan olahraga terkait adalah melalui latihan pembentukan otot. Meningkatkan massa otot melalui latihan pembentukan otot, seperti angkat beban atau push-up, menghasilkan peningkatan laju pembakaran kalori karena setiap pon otot dalam tubuh kita membakar sekitar 35 kalori per hari. Sebaliknya, setiap pon lemak hanya membakar dua kalori sehari. Oleh karena itu, semakin banyak otot yang dimiliki seseorang, semakin tinggi pembakaran kalori atau laju metabolismenya.

Diet, bersama dengan metabolisme dan olahraga, adalah tiga dari kontributor paling signifikan untuk manajemen berat badan. Jika asupan kalori seseorang melebihi kalori yang dibakar, kalori ekstra akan disimpan sebagai lemak. Latihan aerobik membakar kalori lemak terlebih dahulu, meninggalkan persentase massa otot yang lebih tinggi. Dan latihan pembentukan otot juga meningkatkan jumlah jaringan otot, yang membakar kalori pada tingkat yang lebih tinggi daripada lemak. Memahami interaksi ini adalah kunci keberhasilan program penurunan berat badan atau pengendalian berat badan. Regimen latihan untuk menurunkan berat badan harus menggabungkan latihan beban dan aktivitas aerobik untuk efek maksimal.