Ada banyak cara berbeda untuk menganalisis makna sebuah dongeng tergantung pada jenis analisis apa yang akan berguna dalam situasi tertentu. Orang-orang dari berbagai usia dan fokus pendidikan mungkin juga menganalisis dongeng dengan cara yang sangat berbeda. Bagian-bagian komponen dari sebuah fabel sering kali memiliki hubungan yang menarik dengan fabel lain, dan menganalisis kelompok cerita bersama-sama bisa sangat berguna. Dimungkinkan juga untuk menganalisis makna fabel secara murni sebagai sastra, meskipun hal ini terkadang bermasalah untuk cerita yang tidak memiliki penulis tunggal. Secara umum, pemahaman apa pun tentang makna yang berasal dari membaca atau berpikir tentang sebuah dongeng adalah suatu bentuk analisis, meskipun mungkin tidak termasuk dalam kategori tertentu.
Salah satu cara paling umum untuk menganalisis makna sebuah fabel adalah dengan melihat fabel itu dari segi apa pelajarannya. Banyak fabel digunakan sebagai cerita moral dan secara khusus bertujuan untuk memberi pelajaran kepada pembaca. Seringkali, pelajaran ini telah berkembang dari waktu ke waktu agar sesuai dengan usia di mana cerita itu diceritakan. Makna fabel mungkin berbeda dalam bacaan saat ini dari makna asli yang dimaksudkan.
Untuk itu juga dimungkinkan untuk melihat makna fabel secara historis. Menempatkan fabel dalam konteks baik di zaman di mana dongeng itu diceritakan dan di antara kisah-kisah lain dari budaya atau penulis yang sama memberikan wawasan unik tentang kemungkinan makna dari kisah tersebut. Fabel unik karena sering mewakili nilai-nilai budaya, yang berarti bahwa informasi sejarah mungkin memiliki dampak langsung pada kemungkinan makna dari cerita tersebut. Meski begitu, penting untuk diingat bahwa jenis cerita ini juga sering berkembang dari waktu ke waktu, dan melihat versi sebelumnya dari cerita yang sama dapat mengungkapkan makna yang berbeda.
Fabel sering menyertakan sejumlah perangkat sastra yang digunakan untuk membangun makna di dalam cerita. Dalam banyak kasus, fabel memiliki banyak pengarang atau berubah dari waktu ke waktu yang dapat membuat gagasan maksud menjadi agak rumit, tetapi perangkat yang digunakan tanpa maksud pengarang tetap berkontribusi pada makna dari karya yang sudah jadi. Melihat bagaimana cerita membangun intinya secara internal bisa menjadi cara yang menarik untuk menganalisis makna sebuah dongeng, meskipun jenis analisis ini terkadang kontras dengan moral eksplisit cerita tersebut.
Analisis adalah proses menggambar wawasan dari sebuah teks, dan ada banyak strategi analisis berbeda yang dapat diterapkan pada dongeng. Aliran pemikiran yang berbeda mungkin muncul dengan arti yang berbeda, seperti halnya kelompok usia yang berbeda. Melihat fabel dari berbagai sudut sering kali dapat membantu menjelaskan arti sebenarnya dari cerita tersebut jika ada.