Memori manusia terdiri dari pola informasi yang disimpan sementara atau permanen dalam pola interkoneksi dan pembobotan sinaptik di antara neuron di otak. Meskipun daerah otak tertentu seperti hippocampus, amigdala, otak kecil, dan ganglia basal telah terlibat sebagai yang sangat terlibat dalam aspek tertentu dari memori, banyak peneliti percaya bahwa memori mungkin merupakan “fenomena medan” otak – tidak terlokalisasi kuat di setiap satu titik, tetapi secara keseluruhan peta interkoneksi yang membentuk otak. Ini akan konsisten dengan pengamatan bahwa evolusi lebih menyukai redundansi dan hewan dengan fungsi kritis yang terlokalisasi dalam struktur otak tertentu akan lebih rentan terhadap ancaman degeneratif malnutrisi atau cedera daripada hewan dengan fungsi terdistribusi.
Ada tiga cara untuk mengklasifikasikan memori. Mereka termasuk durasi retensi, jenis informasi, dan arah temporal. Durasi retensi dipandang sebagai yang paling universal dan berguna.
Dari perspektif durasi retensi, ada tiga jenis memori: sensorik, memori jangka pendek (STM) dan memori jangka panjang (LTM). Memori sensorik beroperasi 200-500 ms segera setelah peristiwa persepsi dan dapat menampung sekitar 12 item untuk jumlah waktu yang dapat diabaikan. Kadang-kadang, pengalaman yang dimulai sebagai memori sensorik ditransfer ke memori jangka pendek, yang dapat menampung 5, plus atau minus 2 item tanpa latihan selama satu menit hingga satu jam. Tipe ini bertanggung jawab atas “putaran fonologis” — monolog internal kita melafalkan sesuatu untuk mengingatnya.
Jenis yang paling meresap, dan dengan kapasitas terbesar, adalah memori jangka panjang. Ingatan jangka panjang dibangun dengan sangat baik melalui pengulangan dan pelatihan dan jaringan ingatan yang kompleks yang berasosiasi secara bebas dengan ingatan lain. Terkadang jaringan ingatan jangka panjang ini disebut pengetahuan.
Dalam memori jangka panjang, ada memori deklaratif (eksplisit) dan prosedural (implisit). Ingatan prosedural berbasis motorik dan dikendalikan oleh bagian otak yang lebih tua. Mereka termasuk hal-hal seperti belajar mengendarai sepeda. Memori deklaratif, yang selanjutnya dipecah menjadi memori semantik dan episodik/otobiografi, merupakan inti dari apa yang kita anggap sebagai pengalaman manusia. Ingatan semantik adalah pengetahuan abstrak dan pengulangan fakta, dan ingatan episodik berisi cerita. Kedua jenis memori deklaratif saling terkait erat. Jika ada sesuatu dalam artikel ini yang baru bagi pembaca, dia baru saja menambahkan beberapa informasi penting ke database memori semantiknya.