Kereta api ringan adalah bentuk angkutan umum populer yang digunakan di daerah perkotaan di seluruh dunia untuk memberikan alternatif mengemudi. Sejumlah faktor menjadi pertimbangan dalam menentukan rute kereta ringan, termasuk memahami opsi transit lain yang sudah tersedia di kota, tata letak area, umpan balik masyarakat, dan peluang untuk memperluas sistem di kemudian hari. Pertimbangan ini penting, karena kota ingin menghindari kesalahan yang merugikan; setelah rute dibuat, biasanya tidak mungkin untuk kembali untuk mengulang tanpa mengeluarkan sejumlah besar uang.
Salah satu pertimbangannya adalah pilihan angkutan umum yang ada. Kota-kota ingin memastikan bahwa sistem angkutan umum mereka tidak berlebihan, yang berarti bahwa kereta ringan biasanya tidak akan didirikan di sepanjang rute transit yang sudah berfungsi. Namun, jika rute tertentu sedang kewalahan karena penggunaan, kota dapat mempertimbangkan untuk menggantinya dengan kereta ringan. Demikian juga, kota-kota ingin memastikan bahwa rute kereta api ringan akan terhubung dengan angkutan umum yang ada sehingga orang dapat dengan mudah berpindah antar sistem angkutan. Misalnya, metro perkotaan mungkin ingin diperluas ke terminal bus atau stasiun kereta api untuk kenyamanan pengguna.
Masalah lainnya adalah tata letak komunitas tempat light rail akan dipasang, dan pola lalu lintas yang ada di komunitas tersebut. Penyelenggara kereta ringan melihat ke mana orang pergi dan dari mana mereka berasal, dan mengidentifikasi area dengan permintaan tinggi. Sebagai contoh, area pusat kota mungkin banyak diperdagangkan oleh orang-orang yang membanjiri tempat kerja setiap hari, yang akan menjadikannya lokasi utama untuk pemberhentian di sepanjang rute kereta api ringan. Sebaliknya, komunitas perumahan kecil mungkin mendapat manfaat dari satu pemberhentian di dekat pinggirannya untuk menjemput penduduk, tetapi tidak memerlukan rute yang menembus ke intinya, karena tidak cukup banyak penumpang yang akan menggunakan kereta api.
Sebagian besar perencana kereta api ringan juga memperhatikan masukan masyarakat saat menetapkan rute kereta api ringan. Mereka sering melakukan survei ekstensif untuk melihat bagaimana orang menggunakan angkutan umum saat ini, jenis perbaikan apa yang akan meningkatkan penggunaan angkutan umum, dan di mana warga ingin melihat kereta ringan tersedia. Mereka juga menanggapi permintaan; rute bus yang sering terlambat atau bus yang padat dapat dianggap sebagai area dengan permintaan tinggi, sehingga pemasangan rute kereta ringan menjadi prioritas di sana.
Perencana kereta api ringan juga memikirkan potensi perluasan dan pergeseran lanskap di wilayah di mana jaringan kereta api ringan sedang dipasang. Mereka sering berkonsultasi dengan rencana kota untuk melihat ke mana arah kota tersebut dalam jangka panjang, dan untuk melihat apakah kereta api ringan dapat mendukung tujuan kota. Studi tren demografi juga merupakan bagian penting dari proses perencanaan.